Mamat Muhammad Bajri, M.Ag.
Ketua Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Muhajirin Purwakarta
BANDUNGMU.COM-Orang yang hidupnya tidak tenang, gelisah, resah, reziki terhambat, aktivitas selalu gagal, belajar sulit mencerna dengan baik, bisnis selalu gagal, dan harta selalu habis, tidak usah datang ke ulama minta doa, datanglah ke orangtua terutama ibu yang telah melahirkan, mendidik dan membesarkan barangkali ada yang belum selesai atau belum minta maaf kepada mereka berdua.
Kalau orangtua telah meninggal dunia, ziarahi dan doakan mereka karena itu salah satu bukti bakti kepada orangtua. Jangan dibalik, kalau ke tempat wali sering menziarahi, tetapi ke orangtua jarang maka dijamin tidak akan bermakna sama sekali ziarahnya.
Datangilah Mereka
Datangilah mereka, mereka bukan minta apa-apa karena isi dunia dikasih pun tidak akan bisa membalas sama sekali jasa mereka. Mereka hanya minta diperhatikan, diberikan kasih sayang serta dipenuhi hak-haknya seperti apa yang diperintah dalam Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW.
Saya beberapa kali ada teman curhat bahwa hidupnya selalu terkendala dalam berbisnis, kalau dapat uang cepat habis, selalu gagal mencapai cita-citanya, susah mendapatkan Ilmu, tetapi dia cerita sudah beberapa kali datang ke ustadz minta didoakan, saya bilang masih ada orangtua tidak? dia bilang masih pak, maka saya jawab datanglah kepada orangtua terutama ibu, minta maaflah setiap saat, mungkin saja semuanya terhambat karena ada kaitan dengan orangtuanya sehingga aktivitasnys selalu gagal.
Mau datang berapa kali pun ke para ustadz dan ulama, kalau tidak minta doa kepada orangtua maka dijamin akan terus terhambat perjalanan hidup kita. Tidak percaya silakan buktikan sendiri. Saya yakin 100 persen Tidak ada wali diluar rumah kecuali orangtua. Tidak ada kekuataan para wali dikumpulkan di seluruh dunia pun untuk melawan kekuataan doa orangtua.
Doa wali/ulama tidak akan mungkin bisa menembus doa kekuataan seorang ibu. Doa orangtua teiutama ibu tidak mungkin akan tertolak sama sekali. Kenapa saya bilang seperti itu? Karena Allah SWT yang mengungkapkannya dalam ayat-ayatnya dan Allah jaminannya.
Allah mengungkapnya siapa saja orang yang ingin dimudahkan rizkinya, diberkahi ilmunya, diberi ketenangan dalam menjalani hidup dan berhasil serta selamat dunia akhirat maka berbaktilah kepada orangtua. Allah tidak memerintahkan kita berbakti kepada ulama. Ulama itu perlu diminta doanya kalau doa dengan orangtua sudah dilakukan.
Ulama itu perlu dihormati karena akhlaknya, karena ilmunya dan sikapnya. Bukan justru ulama dihormati diagung-agungkan dan dikultuskan tetapi orangtuanya tidak sama sekali. Logika terbalik dan berbahaya dan menyalahi syariat.
Mencium tangan ulama bagian dari sunnah dan salah satu bentuk tadzhim, tetapi mencium tangan kepada orangtua terutama seorang ibu adalah wajib karena disitulah letak keberkahan seorang anak Keberkahan kita bukan pada ulama. Tidak usah dibolak-balik. Tidak mungkin yang sunnah bisa mengalahkan yang wajib. Saya beberapa kali menemukan orang yang sukses hidupnya, rizkinya berkah, kaya raya, ilmunya biasa saja, bahkan ibadahnya biasanya saja, saya tanya apa rahasianya?
Dia menjawab setiap hari melakukan aktivitas selalu memberikan informasi kepada ibunya dan selalu memenuhi hak-haknya sebelum ke oranglain sehingga rizkinya melimpah dan hidupnya ada dalam keberkahan. Apa artinya harta banyak, kaya, rumah bagus dan melimpah atribut-atribut dunia kalau tidak pernah berbakti serta tidak memenuhi hak-haknya.
Dahsyatnya Ibu
Mencari keberkahan bukan ke ulama, tetapi kepada orangtua terutama seorang ibu. Kadang kita terjebak mencari keberkahan yang jauh padahal keberkahan hidup ada disekitar kita yang paling dekat yakni orangtua terutama ibu, ini kadang yang sering tanpa disadari atau dilupakan. Tadzhim terhadap ulama lebih tinggi dari orangtua yang kurang tepat.
Marahnya orangtua itu masuk kategori doa. Doa yang dipanjatkan saja perintahnya” Allahummagfirli waliwalidaya Warhamhuma Kama Rabbayani Shogirro” bukan Allahummagfirl lil ulama” Kekuataan doa ulama tidak akan mampu sama sekali menghadang lajunya Kedahsyataan doa orangtua terutama seorang ibu.
Doa ulama bisa terhalang dipintu langit, kalau doa seorang ibu belum masuk ke pintu langit. Allah akan mengabulkan dulu doa seorang ibu sebelum doa ulama. Kemulian seorang anak ada pada orangtua, bukan dekatnya dengan ulama.