BANDUNGMU.COM — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan tiga prinsip yang ia pegang teguh sebagai pemimpin. Pertama, niatkan kepemimpinan untuk ibadah.
“Pertama, pemimpin muslim yang saya gunakan adalah meniatkan kekuasaan ini sebagai ibadah. Makanya, jadi mahasiswa niatkan ibadah, jadi suami niatkan ibadah, jadi rektor, apapun, niatkan untuk ibadah,” ucapnya saat memberikan tausiah di Masjid Kampus UGM, Yogyakarta, Selasa (05/04/2022).
Prinsip kedua yang Kang Emil pegang adalah kekuasaan hanya sementara. “Dasar pemimpin Islam kedua yang saya gunakan adalah bahwa Allah memberikan kekuasaan kepada saya karena Allah kehendaki dan Allah juga akan cabut sesuai apa yang Allah kehendaki,” tuturnya.
Prinsip terakhir, kata Kang Emil, memberikan manfaat kepada semua orang. “Dan yang ketiga yang saya gunakan adalah manusia yang bermanfaat bagi yang lainnya. Buat apa saya jadi gubernur kalau hanya modal sehari-hari pencitraan tanpa solusi. Buat apa jadi pemimpin, buat apa jadi apapun, kalau hidupnya hanya sekadar gelar tanpa ada manfaat,” ucapnya.
Pemimpin masa depan
Selain itu, dalam tausiahnya, Kang Emil juga mendoakan jemaah, yang mayoritas merupakan mahasiswa, dapat menjadi pemimpin masa depan yang baik dan meniatkannya sebagai ibadah.
“Ini adalah kerinduan setelah dua tahun tidak ada tarawih secara berjemaah. Kepada mahasiswa, saya juga memberikan nasihat bahwa pemilik masa depan adalah mereka, yang salah satunya adalah mahasiswa UGM. Semoga kelak menjadi pemimpin yang baik,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar.
Kang Emil juga mengajak jemaah untuk selalu berpikir positif dan optimistis. Dua hal itu, katanya, akan mengantarkan semua orang kepada hal-hal baik maupun positif.
“Positive mind create positive life, negative mind create negative life. Jadi itu menular. Maka, jika ingin optimistis bergabunglah dengan Gubernur Jawa Barat. Insyaallah hidup Anda akan selalu optimistis,” katanya.***