BANDUNGMU.COM — Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyimpan segudang potensi wisata, mulai dari wisata alam hingga sejarah. Potensi besar wisata sejarah di KBB didukung dengan banyaknya bangunan dan perkebunan bekas Belanda.
Salah satun harta karun sejarah peninggalan Belanda, sekaligus titik awal perkembangan tarikh kereta api di Indonesia, adalah Jembatan Kereta Cikubang di Desa Nyalindung, Kecamata Cipatat, KBB.
Jembatan yang dibangun sekitar 1906 ini masih kokoh berdiri dan menjadi jalur utama penghubung kereta Karawang-Bandung.
Pembuatan Jembatan Cikubang merupakan proyek ambisius Belanda untuk memangkas waktu tempuh transportasi kereta api dari Priangan (Jawa Barat) ke Batavia (Jakarta), dibandingkan dengan melalui jalur Buitenzorg (Bogor).
Agus Mulyana (2017) dalam buku ”Sejarah Kereta Api di Priangan” menjelaskan rencana pembuatan jalur kereta api Karawang-Padalarang dilakukan sepanjang tahun 1901-1906. Dalam perjalanan, proyek dengan anggaran sebesar f12 juta menuai pro-kontra dari anggota parlemen Belanda.
Anggota parlemen yang menolak beranggapan bahwa biaya tersebut terlalu boros. Apalagi di daerah Karawang-Padalarang jumlah penduduknya jarang sehingga secara ekonomi tidak menguntungkan.
Belum lagi anggaran yang diajukan pemerintah belum tentu dalam pelaksanaanya sesuai dengan yang diajukan. Ada potensi pembengkakan biaya proyek seperti pernah terjadi di daerah Banten.
Sebagian anggota dewan menilai tujuan pembangunan rel ini lebih mengutamakan tujuan militer daripada tujuan ekonomi. Anggaran sebesar itu mubazir kalau hanya untuk kepentingan militer. Lebih baik dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Hindia Belanda.
Parlemen mendorong pemerintah membangun jalur ganda Buitenzorg-Batavia. Jika keukeuh jalur Karawang-Padalarang dibangun, bukan tidak mungkin lajur Buitenzorg-Batavia akan sepi.
Meski tetap ditolak parlemen, tetapi akhirnya proyek itu diketuk palu juga. Sebanyak 56 anggota parlemen setuju, dan hanya 6 orang tidak setuju.
Lajur Karawang-Padalarang banyak melewati lereng gunung. Medan seperti ini membuat pelaksana proyek harus membangun jembatan. Di jalur ini tercatat sekurang-kurangnya ada 8 jembatan yang dibangun.
Menurut Agus, besi untuk pembuatan jembatan di jalur Karawang-Padalarang berasal dari Eropa yang dikirim melalui jalur laut ke Tanjung Priok Batavia. Pengiriman bahan ini tak selalu berjalan mulus, bahkan sempat mangkrak hingga berbulan-bulan. Ada pula besi dikirim melalui pelabuhan Cilacap.
“Pengiriman bahan besi jembatan mengalami keterlambatan hampir 8 bulan,” tulis Agus.
Di antara jembatan panjang dan ngarainya tinggi adalah jembatan Cikubang. Memiliki panjang 300 meter, menempatkan jembatan ini menjadi jembatan Kereta Api terpanjang di Indonesia.
Olivier Johannes Raap (2017) dalam buku ”Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe” menjelaskan jembatan ini terdiri dari 2 buah batu penopang yang dihubungkan dengan 12 bagian kontruksi rangka baja di atas 11 tiang penyangga. Panjang total jembatan ini 300 meter dan ketinggian 62 meter.
Berdasarkan jenisnya, Jembatan Cikubang termasuk jembatan dinding, yakni jembatan di mana muatan tidak dipikulkan langsung pada rasuk-rasuknya, tetapi dengan perantaraan rasuk memanjang dan rasuk melintang kepada rasuk-rasuknya. Sementara rangkanya menggunakan lantai lintas di atas (vakwerkwandbrug met bovengelegen rijvloer) dengan panjang bentang 12-50 m.
Pada 1950-an, Djawatan Kereta Api (cikal bakal PT KAI) melakukan penguatan struktur jembatan di Jawa, salah satunya Jembatan Cikubang. DKA meningkatkan rencana muatan di Stasiun Cikubang, dari awalnya memiliki kekuatan untuk muatan terbagi rata 5,55 t/m (Rencana Muatan 1911), ditingkatkan menjadi 8,75 t/m (Rencana Muatan 1921).
“Pada 1953 kontruksi diperkuat dengan penambahan lengkungan baja berbentuk setengah lingkaran di bawah bagian baja lama. Tujuannya agar kereta api lebih berat dapat melintas,” tulis Raap.
Saat ini, Jembatan Cikubang dengan panjang 300 meter menjadi jembatan kereta api aktif terpanjang di Jawa.
Jembatan yang berada di bawah Daerah Operasi II Bandung ini dilewati oleh kereta api jarak jauh yang melayani kereta api jurusan Jakarta-Bandung dan Jakarta- Purwokerto melalui Bandung.
Diolah dari Ayobandung.com