PMB Uhamka
Opini

Pelanggaran HAM Berat, Muslim India Sekarat

×

Pelanggaran HAM Berat, Muslim India Sekarat

Sebarkan artikel ini

Oleh: Ace Somantri, Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung

BANDUNGMU.COM — Dunia belum terusik melihat pelanggaran demi pelangaran sistematik dilakukan elite politik partai garis keras India terhadap muslim India semakin membabi buta. Pemerintah India abai dan cenderung mem-backup pelaku pembantaian sadis pada warga muslim India.

Beberapa negara besar termasuk Amerika menyikapi isu internasional tersebut untuk tidak memunculkan sikap islampobia. Apalagi Indonesia sebagai negara dengan warga muslim terbesar di dunia, merasa tersayat hatinya saat melihat saudara seimannya mendapat perlakuan sadis.

Pemerintah Indonesia melalui diplomasi kebijakan luar negeri harus memberikan sikap tegas atas perlakuan warga India yang melakukan pembantaian pada warga muslim India.

Hal tersebut sebagai bentuk kepedulian dan kepekaan sesama manusia dan terlebih saudara seagama. Islam mengajarkan bahwa umat Islam seperti satu tubuh. Ketika ada salah satu anggota tubuh sakit maka seluruh tubuh merasakan sakit.

Di mana pun umat Islam berada, berbeda etnis, suku, ras, dan kebangsaan tidak menjadi penghalang untuk saling menghormati, menghargai, dan menyayangi.

Baca Juga:  9 Strategi Atasi Kesulitan dalam Penulisan Isi Skripsi

Bahkan bukan hanya pada manusia, Islam juga mengajarkan kasih sayang juga kepada makhluk lain, seperti hewan atau binatang dan tumbuh-tumbuhan.

Sebagaimana penegasan ajaran Al-Quran bahwa Allah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling kenal dan mengenal satu dengan lainnya.

Makna saling kenal banyak arti, bukan hanya mengenal secara simbolik dan formal, melainkan harus saling membantu, menolong, dan melengkapi dalam kebaikan.

Belum lama ini ada peristiwa pembantaian, yakni rumah para aktivis muslim India di-buldozer tanpa ampun. Sejauh pengamatan penulis melalui media massa, tindakan sadis dan kejam kelompok warga India atas sikap islampobianya, telah membawa kebencian akut pada umat Islam, khususnya muslim India.

Sangat mungkin apabila dunia diam, tidak bicara, dan tidak mengutuk perbuatan sadis dan biadab tersebut, akan memancing tindakan kekerasan global. Sama halnya seperti tindakan sadis dan kejam di Myanmar di mana pemerintahnya melalui militer melakukan hal yang sama terhadap etnis muslim Ronghiya.

Baca Juga:  Produktif di Tahun Baru

Terlepas ada interest atau tidak dalam perspektif politik, pada peristiwa tersebut sudah memancing psikologis bangsa dan negara lain, baik dampak positif maupun buruk.

Pada akhirnya dunia melalui PBB harus segera bertindak karena perilaku kejam dan biadab warga India terhadap muslim India termasuk pelanggaran HAM berat Internasional.

Apa pun alasannya, tindakan kekerasan secara terstruktur, sengaja, dan terbuka dengan mengatasnamakan komunitas legal di sebuah negara hingga mengakibatkan cacat fisik dan menghilangkan jiwa pada korban, merupakan pelanggaran HAM berat dan bisa diajukan ke pengadilan internasional.

Hal tersebut bisa dilakukan apabila terbukti secara langsung dan tidak melibatkan elite partai garis keras yang mengusai negara dan pemerintahan.

Sehingga tindakan kekerasan yang dilakukan para pelaku mendapatkan legitimasi politis secara tidak langsung ataupun tidak langsung oleh negara atau pemerintahan.

Baca Juga:  Menunggu Presiden Yang Adil

Tekanan dunia Islam pun harus disampaikan secara resmi untuk menekan pemerintah India guna memberikan sanksi kelompok tertentu yang melakukan intimidasi bahkan terindikasi ada pembantaian.

Namun, sangat disayangkan banyak negara muslim di dunia belum ada kata sepakat untuk memberikan tekanan politik luar negeri kepada pemerintah India.

Sangat memperihatinkan bagi muslim India yang terus mendapatkan tekanan dan teror sehingga kenyamanan dan ketenteramannya yang terganggu.

Bahkan tidak sedikit di antara anggota keluarga kerabat dekat yang cacat fisik dan meregang nyawa akibat tindakan kekerasan kelompok islampobia yang penuh kebencian terhadap umat Islam.

Sebagai sesama umat Islam memiliki tanggung jawab untuk bersuara dengan berbagai cara termasuk opini seperti ini yang dapat memberikan sedikit sentuhan kepada pihak yang berkepentingan untuk segera bersikap resmi terhadap pemerintah India.***

PMB Uhamka