BANDUNGMU.COM, Bandung – Beberapa hari yang lalu seorang politikus asal Swedia bernama Rasmus Palu membakar salinan Al-Quran saat melakukan aksi demonstrasi. Umat Islam di seluruh dunia pun memprotes aksi tersebut.
Terkait hal itu, dosen UM Bandung Mochammad Fadlani Salam mengatakan bahwa pembakaran kitab suci umat Islam tersebut sebagai tindakan yang sangat tidak terpuji.
”Itu merupakan salah satu bentuk dari islamphobia. Sungguh menyedihkan sekali bahwa tindakan seperti itu bisa mengganggu toleransi antar agama,” ucap Ustad Fadlan—sapaan akrabnya—seperti dikutip dari Youtube UM Bandung.
Ustad Fadlan menjelaskan bahwa munculnya reaksi umat Islam di seluruh dunia terhadap pembakaran kitab suci tersebut sangat wajar. Ia membandingkan jika umat Islam membakar kitab suci agama lain, pasti akan ada reaksi dari para penganut agama yang bersangkutan.
Oleh sebab itu, tutur Ustad Fadlan, menjadi suatu hal yang wajar bagi umat Islam untuk bereaksi terhadap kejadian tersebut. Reaksi dari umat Islam itu menurut Ustad Fadlan menjadi ketentuan bagi Allah SWT dalam menjaga Al-Quran.
Tergeraknya hati manusia yang beriman untuk protes mengutuk tindakan kejadian pembakaran itu menjadi sebuah bukti penjagaan dari Allah SWT terhadap Al-Quran.
Islamphobia
Lantas, apa penyebabnya orang bisa melakukan tindakan tidak terpuji tersebut? Ustad Fadlan menyebut salah satunya karena masih adanya sikap islamophobia. Tindakan tersebut merupakan tindakan yang tidak berdasar. Ketakutan yang tidak punya landasan logis.
”Kalau hal ini semakin berkepanjangan, islamphobia akan berdampak negatif ketika besentuhan dengan Islam,” kata dosen pada program studi Pendidikan Agama Islam ini.
Ustad Fadlan menyatakan bahwa Islamphobia muncul karena ada pengaruh kebijakan dari negara-negara Barat. Kebijakan negara Barat dalam memerangi terorisme ataupun radikalisme akan memperkuat sikap islamphobia bagi umat agama lain.
Dosen sekaligus Ketua PCM Cilengkrang, Kabupaten Bandung, ini mengatakan wajar saja kalau umat Islam bereaksi mengutuk keras tindakan politisi Swedia tersebut. Namun, hal yang harus dipahami bahwa semua itu harus dilandasi akhlak terpuji.
Reaksi umat Islam dalam menyikapi sikap islamphobia menjadi bagian dari keterpanggilan iman. ”Buktikan bahwa kita sebagai umat Islam dalam menanggapi kejadi itu tetap memiliki akhlak yang baik dan terpuji sesuai dengan ajaran Al-Quran,” tegas Ustad Fadlan.***(FK)