UMBandung
News

Presiden Jokowi Gaungkan “Benci Produk Luar Negeri”, Ini 4 Point Dukungan DPP IMM

×

Presiden Jokowi Gaungkan “Benci Produk Luar Negeri”, Ini 4 Point Dukungan DPP IMM

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM – Pernyataan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat membuka rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta pada hari kamis (4/3/2021), menuai pro dan kontra.

“Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia, harus terus digaungkan, produk-produk dalam negeri. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri,” Ujar Joko Widodo tegas.

“Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negri. Sehingga betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal sekali lagi untuk produk-produk Indonesia.” Lanjutnya.

Pernyataannya ditanggapi beragam. Yang jelas ada pro dan kontra atas sikapnya tersebut.

Porsi produk lokal yang sedikit

Zaki Nugraha, Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Dewan Pimpinan Pusat Iktan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), unjuk bicara. “Yang melatar-belakangi pernyataan ini adalah adanya permainan di Market Place besar yang ada di tanah air, produk barang dari luar negeri tidak dikenakan biaya kirim atau Ongkir sedangkan produk lokal tetap dikenakan biaya kirim yang normal.” ujarnya.

Baca Juga:  Resmi Terpilih Jadi Ketua PDM Kota Bandung, Zainal Ihsan Fokus Pada Tiga Hal

Seraya mengutip salah satu hasil penelitian dari Institute for Development of Economics and Financial (INDEF) bahwa produk lokal yang dipasarkan secara daring atau digital di market place porsinya hanya 25,9 %. Ia pun menyampaikan pentingnya menjadi bangsa berdaulat.

“Pernyataan Presiden Jokowi melahirkan polemik serta pro dan kontra di tengah masyarakat. Tetapi apabila kita tinjau dengan perspektif semangat Tri Sakti yang digelorakan Bung Karno, memiliki nafas perjuangan yang sama dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi. Tri Sakti Bung Karno terdiri atas tiga hal yaitu: Berdaulat secara Politik, BERDIKARI (Berdiri Di atas Kaki Sendiri) secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan.” tegasnya.

Baca Juga:  Dilirik Pasar Global, Produk Jabar Bersaing di Kancah Internasional

Aktivis bertubuh gempal dan selalu berpeci ini pun memaparkan bahwa pada point kedua BERDIKARI dalam ekonomi, berarti memiliki jiwa yang sama dengan apa yang diinginkan oleh Presiden Jokowi, yaitu ketika produk UMKM bisa berjaya di negerinya sendiri.

“Berdiri di atas kaki sendiri dalam bidang Ekonomi harus menjadi barang wajib untuk senantiasa kita implementasikan karena ini adalah cita-cita dari Proklamator Indonesia (Soekarno). Tentunya, dalam upaya implementasi kedaulatan ekonomi, menciptakan iklim usaha yang berkeadilan serta berorientasi kepada kesejahteraan warga Indonesia.” Pungkasnya.

4 Point Sikap DPP IMM

Berikut ini, redaksi bandungmu.com sertakan rilis terkait polemik pernyataan Jokowi “Benci Produk Luar Negeri” dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan sbb:

1. Mendukung pernyataan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dalam rangka ikhtiar menciptakan iklim usaha yang ramah bagi UMKM Lokal.

Baca Juga:  Immawati PC IMM Kota Bandung Gelar Diskusi Sejarah Patriarki

2. Mendorong Pemerintah Republik Indonesia untuk memasukan kurikulum Pendidikan di sekolah mulai dari Tingkat menengah sampai Tinggi yang berbasis Kewirausahaan serta berwawasan kebangsaan sesuai dengan cita-cita Tri Sakti Bung Karno.

3. Mendesak Kementerian Perdagangan membuat aturan yang melindungi UMKM lokal serta memberikan sangsi tegas kepada Market Place yang terbukti secara system memberikan keistimewaan terhadap produk Import.

4. Mendesak Pemerintah Republik Indonesia agar menggalakan program pelatihan Wirausaha muda yang sesuai dengan era revolusi industri 4.0 dan juga sesuai dengan semangat Tri Sakti. Sebab, sebagai sebuah bangsa besar kita tidak hanya membutuhkan orang dengan jiwa wirausaha saja tetapi lebih dari itu harus sesuai dengan keadaan zaman serta semangat Tri Sakti agar tercipta kemaslahatan sebesar-besarnya.

Sumber: Siaran Pers DPP IMM

PMB UM Bandung