BANDUNGMU.COM – Jalanan adalah tempat di mana orang-orang dengan kepentingan, emosi, dan tujuan yang berbeda-beda.
Semua itu bisa memacu emosi seseorang dalam berkendara. Misalnya berteriak, tidak mau mengalah, mengacungkan senjata, bahkan berkelahi.
Bagaimana agar saat berkendara kita tidak terpancing emosi? Berikut tipsnya yang bisa Anda pakai yang dikutip dari berbagai sumber.
Kesatu, ubahlah pola pikir. Mulai sekarang, selalulah berpikir bahwa jalan raya adalah milik bersama sehingga kita harus bisa berbagi dengan pengendara atau pengguna jalan lainnya.
Kedua, anggaplah macet sebagai hal biasa. Salah satu pemicu tindakan agresif atau emosi di jalan adalah macet. Macet adalah hal yang umum di semua kota besar. Jadi, mulai sekarang anggaplah macet sebagai hal biasa yang memang harus dilalui untuk mencapai tempat tujuan.
Ketiga, fokuslah pada diri sendiri. Cara lain untuk menghindari amarah saat di jalan adalah dengan fokus terhadap diri sendiri. Anda hanya perlu memerhatikan apakah saat ini sedang mengemudi di jalur yang benar. Selain itu, usahakan jangan melakukan hal-hal yang dilarang saat sedang berada di balik kemudi seperti menelepon atau mengirimkan pesan teks.
Keempat, ajaklah teman. Anggapan ”biar saja macet asal ada teman bicara” adalah benar. Tapi kita juga harus mengontrol diri dan menghindari topik pembicaraan yang sensitif. Carilah topik yang ringan atau saling melempar candaan selama berkendara.
Kelima, kunyahlah permen karet. Dengan mengunyah permen karet, otot-otot wajah akan memengaruhi otot lain yang bisa melepaskan emosi. Selain itu, mengunyah permen karet juga bisa mengatasi stres. Jadi Anda harus menyetok permen karet sebelum berkendara.
Keenam, janganlah terprovokasi oleh pengguna jalan lain yang tidak bertanggung jawab. Misalnya jika berpapasan dengan pengemudi emosional yang mengemudinya berbahaya, sebaiknya berikan saja jalan baginya untuk mendahului mobil kita.
Ketujuh, janganlah terburu-buru. Berangkatlah lebih awal sehingga tidak perlu memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Berkendara dengan kecepatan yang sedang-sedang saja dan sewajarnya tentu akan lebih aman dan membuat kita lebih rileks serta lebih mudah berkonsentrasi dalam mengendalikan kendaraan yang kita kemudikan.
Kedelapan, dengarkanlah musik dengan tempo pelan dan suara yang tidak terlalu keras. Musik dengan tempo pelan bisa membantu kita untuk menjaga emosi agar tetap tenang.
Kesembilan, menepilah ke pinggir jalan. Lebih baik menghidari hal-hal yang akan membahayakan. Kalau ada pengedara lain kebut-kebutan atau berperilaku membayakan lainnya, lebih baik kita mengalah saja dengan meminggirkan kendaraan kita ke tepian jalan.
Kesepuluh, hadapilah dengan serius. Jika Anda berhadapan dengan pengemudi yang tidak patuh saat di jalan, berbicaralah dengan pengemudi tersebut jika perilakunya tidak sesuai. Dengan begitu Anda dapat menyampaikan pesan yang sebenarnya, alih-alih menyalurkan emosi sesaat.