BANDUNGMU.COM – Membuka forum Tanwir XXX DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) secara daring, Sabtu (3/7), Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan agar IMM terus menggaungkan persatuan bangsa yang otentik dan bukan sekadar jargon semata.
Menurut Haedar, lahirnya semangat persatuan di Indonesia adalah barang mahal yang dicapai melalui perjuangan banyak pihak. Karena itu, solidaritas di antara semua elemen bangsa harus dijaga tanpa ada perilaku mengecilkan pihak lainnya.
“Jangan pernah meremehkan bahwa persatuan bangsa adalah sesuatu yang given (pemberian) karena dinamikanya begitu kompleks. Di tengah keragaman orientsi politik, kondisi ekonomi, dan berbagai macam alam pikiran yang hidup di bangsa ini setelah Reformasi, maka persatuan nasional, persatuan Indonesia sebagaimana tercantum dalam sila ketiga Pancasila bukanlah sesuatu yang dogmatis,” jelasnya sebagaimana dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.
Tantangan terhadap persatuan kini menurut Haedar dirasakan lebih besar. Apalagi dengan hadirnya media sosial yang gampang sekali meluncurkan narasi kebencian dan perpecahan dengan ciri mengecilkan kelompok lain yang berbeda.
“Ketika bangsa ini selalu menghadapi dinamika kekeluargaan yang plural, majemuk di tengah realitas ekonomi sosial, budaya yang begitu kompleks, yang kadang dalam batas tertentu ada keretakan perbedaan dan silang sengketa dengan kehadiran media sosial, bahkan juga kohesivitas kebangsaaan ini kadang juga menjadi semakin tidak mudah,” ungkapnya.
Karena itu, IMM dipesankan agar semangat persatuan itu selain digaungkan adalah diwujudkan dalam kehidupan kebangsaan nyata.
“Keragaman, perbedaan harus memperoleh titik resolusi dan negosiasi, dialog dan silaturahmi agar perbedaan dan keragaman itu menjadi potensi konstruktif, bukan menjadi faktor destruktif untuk persatuan nasional dan itu memerlukan kebesaran jiwa, kemauan untuk berbagi dan peduli,” tegasnya.