PMB Uhamka
News

Berkunjung ke Yogyakarta, Mufti Perlis Malaysia: Kami Ingin Belajar ke Muhammadiyah

×

Berkunjung ke Yogyakarta, Mufti Perlis Malaysia: Kami Ingin Belajar ke Muhammadiyah

Sebarkan artikel ini
Sumber: muhammadiyah.or.id.

BANDUNGMU.COM, Yogyakarta — Dato Arif Perkasa Dr Mohd Asri Zainul Abidin (Dato MAZA) memimpin rombongan Jawatankuasa Fatwa Negeri Perlis Malaysia yang berkunjung ke Yogyakarta pada Rabu (01/03).

Dalam sambutannya yang dilaksanakan di Sekar Kedathon, Kotagede, ini ia mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan yang penuh kekeluargaan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Mufti Perlis Malaysia ini mengaku tertatik dengan gerakan Muhammadiyah. Ia telah mempelajari Muhammadiyah melalui berbagai buku, termasuk lewat film “Sang Pencerah”.

Menurutnya, film “Sang Pencerah” telah cukup baik memotret lanskap perjuangan KH Ahmad Dahlan dalam dakwah Islam di tanah Keraton Yogyakarta. Sebagai tokoh reformis, kata Dato MAZA, KH Ahmad Dahlan telah memberikan sumbangsih yang tak terhingga bagi perkembangan Islam.

Baca Juga:  Tuan Rumah Sudah Siap, PESONA I PTKN Perkuat Harmoni Antar Anak Bangsa Lintas Agama

“Saya rasa KH Ahmad Dahlan telah memberikan suatu sumbangan yang begitu besar dalam melakukan reformasi keagamaan. Apa yang diperbuat KH Ahmad Dahlan saya rasa tidak dicapai oleh tokoh Islam lainnya,” tutur pria kelahiran 01 Januari 1971 di Bukit Mertajam, Seberang Perai, Pulau Pinang, ini.

Dato MAZA terkagum dengan perkembangan Muhammadiyah yang memiliki banyak instansi pelayanan publik dari pendidikan hingga kesehatan. Hingga saat ini Muhammadiyah memiliki ribuan lembaga yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan sampai Australia, Mesir, dan Malaysia.

Baca Juga:  Dikelola Difabel, Muhammadiyah Resmikan Peternakan Ayam Telur Sehat di Sleman

Ia kemudian mengungkapkan rasa bahagianya atas pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) yang berlokasi di Negeri Perlis.

Selain itu, Dato MAZA juga menyatakan adanya persamaan pemikiran keagamaan Jawatankuasa Fatwa Negeri Perlis dengan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, seperti seruan untuk kembali ke Al-Quran dan hadis, dan tidak terikat suatu mazhab.

Praktek-praktek keagamaan juga banyak kemiripan antara Fatwa Mufti Perlis dengan Muhammadiyah, seperti tidak melakukan doa qunut saat salat subuh, dan lain-lain. Dato MAZA kemudian mengungkapkan tujuan utamanya ke Yogyakarta yaitu ingin belajar kepada Muhammadiyah.

Baca Juga:  Dewan Penuntun Hizbul Wathan K.H. Dzamhari dan Dewi Sartika UM Bandung Resmi Dilantik

“Kami ingin belajar dari Muhammadiyah. Harapan kami, kedatangan kami ini dapat membawa bekal ilmu dan pengalaman dan terus menjalin hubungan baik dengan Muhammadiyah,” ucap alumnus Universiti Islam Antarabangsa Malaysia ini.

Dalam acara penyambutan ini, dihadiri jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syamsul Anewar dan Saad Ibrahim, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas, Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Muhamad Rofiq Muzakkir, Rektor Univesitas Aisyiyah Yogyakarta Warsiti, Wakil Mudir Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Muhammad Muhajir, dan lain-lain.***

PMB Uhamka