PMB Uhamka
News

Inilah Makna dan Penjelasan Logo Milad Ke-113 Muhammadiyah

×

Inilah Makna dan Penjelasan Logo Milad Ke-113 Muhammadiyah

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM, Bandung — Milad ke-113 Muhammadiyah tahun ini mengusung tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa” dan akan diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Bandung pada 17–18 November 2025.

Logo milad kali ini mengandung makna mendalam tentang perjalanan panjang Persyarikatan dalam menebarkan dakwah Islam berkemajuan.

Desainnya menampilkan angka 113 yang tersusun dari elemen pita saling terhubung tanpa terputus, melambangkan kesinambungan semangat dan perjuangan Muhammadiyah sepanjang zaman.

Bentuk pita menciptakan kesan dinamis, lentur, dan modern, sekaligus menyimbolkan semangat kebersamaan yang kokoh. Siluet atap ikonik Gedung Sate dihadirkan dalam logo sebagai representasi Kota Bandung, lokasi pelaksanaan Milad ke-113 Muhammadiyah.

Simbol matahari dalam logo merepresentasikan identitas khas Muhammadiyah. Cahaya yang dipancarkan menjadi simbol pencerahan, harapan, dan semangat yang menuntun Langkah bersama menuju kesejahteraan bangsa.

Warna-warna yang digunakan dalam logo memiliki makna khusus. Biru menggambarkan keteguhan iman, keluasan ilmu, dan semangat peradaban yang maju.

Hijau melambangkan identitas Islam yang menebarkan kesuburan, kehidupan, dan harapan. Kuning emas menjadi simbol cahaya pencerahan dan spirit tajdid yang selalu menyertai Muhammadiyah.

Baca Juga:  Penurunan Stunting Jadi Isu Strategi Program Kolaborasi MPKU PWM Yogyakarya, Makes Aisyiyah, dan BKKBN

Sementara itu, oranye menunjukkan semangat, energi, dan optimisme dalam menjawab tantangan zaman. Keseluruhan warna ini dipadukan dalam menegaskan inklusivitas dan kebersamaan Muhammadiyah dalam merangkul keberagaman demi persatuan bangsa.

Makna tersebut sejalan dengan lambang Muhammadiyah, yakni matahari bersinar utama dua belas dengan tulisan “Muhammadiyah” di tengahnya, dikelilingi kalimat syahadat “Asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah”.

Lambang ini menjadi simbol pencerahan Islam yang memancar ke segala penjuru, meneguhkan tauhid, dan menegaskan dakwah Muhammadiyah untuk menghadirkan Islam yang sebenar-benarnya.

Rujukan ini sesuai dengan Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 5 bahwa tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Demikian pula Anggaran Rumah Tangga (ART) Muhammadiyah Pasal 2 yang mengatur lambang Muhammadiyah dan bendera berwarna dasar hijau dengan lambang Muhammadiyah di tengah serta tulisan “Muhammadiyah” di bawahnya.

Baca Juga:  Mahasiswa Teknik Informatika UM Bandung Torehkan Prestasi Lewat Esai Inovatif

Adapun warna biru, hijau, dan kuning dengan gradasi sinar matahari merupakan warna asli yang melekat pada identitas Persyarikatan Muhammadiyah.

Semua warna dalam logo milad ke-113 Muhammadiyah memiliki dasar dan sejarah yang kuat dalam jati diri Muhammadiyah sejak berdiri. Baik warna hijau bendera Muhammadiyah yang resmi tercantum dalam ART.

Biru warna dasar papan nama dan Amal Usaha Muhammadiyah sejak dahulu. Kuning gradasi merah atau sebaliknya merupakan warna yang heterogen dari pancaran sinar matahari sebagai simbol utama Muhammadiyah.

Sinar matahari adalah radiasi elektromagnetik yang mengandung berbagai jenis gelombang, termasuk cahaya tampak, inframerah, dan ultraviolet (UV).

Sinar matahari bermanfaat untuk memproduksi vitamin D, mengatur suasana hati, dan menopang kehidupan tumbuhan. Namun, paparan berlebih, terutama sinar UV, dan berbagai fingsi lainnya yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan ekosistem semesta.

Baca Juga:  MPID Fokus Menulis Buku Sejarah Muhammadiyah Sidoarjo

Lambang Muhammadiyah adalah matahari bersinar utama dua belas, di tengah bertuliskan Muhammadiyah dan dilingkari kalimat Asyhadu an lã ilãha illa Allãh wa asyhadu anna Muhammadan Rasul Allãh.

Dalam ART pasal 2 disebutkan “Bendera Muhammadiyah berbentuk persegi panjang berukuran dua berbanding tiga bergambar lambang Muhammadiyah di tengah dan tulisan Muhammadiyah di bawahnya, berwarna dasar hijau.

Oleh karena itu, keliru besar jika ada yang mengasosiasikan logo Milad ke-113 Muhammadiyah dengan lambang atau simbol yang bernuansa negatif.

Kekeliruan itu bukan hanya pada logika konotasinya, melainkan bertentangan dengan desain dan makna substantif yang terkandung di dalamnya. Terlebih warna dan simbol Muhammadiyah telah melekat selama 113 tahun, sejak organisasi Islam ini berdiri pada 1912.

Selain itu, logo milad ke-113 juga bukan hanya penanda peringatan usia persyarikatan Muhammadiyah. Namun, simbol semangat dakwah dan tajdid Muhammadiyah untuk terus memajukan kesejahteraan bangsa dan peradaban umat manusia.***

PMB Uhamka