PMB Uhamka
News

Kesetaraan Gender di Muhammadiyah Bukan Sebatas Wacana

×

Kesetaraan Gender di Muhammadiyah Bukan Sebatas Wacana

Sebarkan artikel ini
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Salmah Orbayinah (Sumber: muhammadiyah.or.id)

BANDUNGMU.COM, Bandung — Dalam kesempatan Hari Perempuan Dunia atau Internasional Women Day (IWD) 2023, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Salmah Orbayinah, mengatakan kesetaraan gender di Muhammadiyah bukan sebatas wacana, melainkan sudah diaktualisasikan dalam gerakan Aisyiyah.

Bahkan secara tegas perempuan yang disapa Bu Bayin ini mengatakan tidak ada ketidaksetaraan gender di Muhammadiyah. Laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan dan peran yang sama dalam menggerakkan dan memajukan masyarakat. Hal itu sebagaimana yang telah diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan.

Sejak awal pembagian peran antara laki-laki dan perempuan telah diletakkan oleh KH Ahmad Dahlan sang pendiri Muhammadiyah. Dalam bidang dakwah, perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk beramar makruf nahi munkar sekaligus menjadi mujadid dengan potensi yang mereka miliki.

Baca Juga:  Gebyar Milad IPM ke-63: Ribuan Pelajar Muhammadiyah Siap Bangun Jawa Barat Berdaya

Tidak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan dalam Islam. Hal ini menurutnya termasuk dalam pemanfaatan teknologi. Karena dunia teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat dan menjadi elan vital perkembangan umat manusia, Bu Bayin mendorong kelompok perempuan melakukan inovasi dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Perempuan dan laki-laki mempunyai hak yang sama untuk maju dan mendapatkan akses yang sama dengan laki-laki. Artinya perempuan dan laki-laki juga memiliki akses yang sama untuk berinovasi dan untuk mengakses literasi digital untuk mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi,” katanya seperti bandungmu.com kutip dari muhammadiyah.or.id.

Baca Juga:  Inilah Ketentuan Pembayaran Fidyah Bagi Ibu Hamil dan Menyusui Menurut Muhammadiyah

Islam, menurut Bu Bayin, memberikan ruang dan kesempatan setara kepada laki-laki dan perempuan yang beriman dan beramal saleh untuk meraih kehidupan yang baik (hayatan thayyiban) melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Aisyiyah juga terus mendorong adanya pemerataan akses literasi dan kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam keterlibatan untuk mengelola teknologi digital.

“Oleh karena itu, pemerataan literasi dan membangun lingkungan digital yang aman mutlak diperlukan untuk mewujudkan pemanfaatan teknologi digital bagi semua,” ujarnya.***

PMB Uhamka