BANDUNGMU.COM, Bandung — Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat mengumumkan dua program yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Pengumuman ini disampaikan oleh Ketua LP3H PWM Jabar Mochamad Fadlani Salam dalam Siniar (Podcast) Lazismu Jawa Barat yang tayang di YouTube Lazismu Jabar pada Senin (12/08/2024).
Program PPH akan dimulai pada akhir Agustus dan terbuka untuk umum. Program ini bertujuan untuk melatih pendamping produk halal yang akan membantu pelaku UMKM dalam proses sertifikasi halal produk, baik melalui self-declare maupun reguler.
“Akhir bulan ini, kami akan mengadakan pelatihan selama dua hari untuk mencetak Pendamping Produk Halal (PPH). Setelah pelatihan, peserta akan ditugaskan untuk mendampingi UMKM agar produk mereka mendapatkan sertifikasi halal,” jelas Ustaz Fadlan.
Pendampingan ini diharapkan mempermudah UMKM dalam memasarkan produk mereka sesuai dengan Peraturan Menteri Agama mengenai kewajiban sertifikasi halal. “Bagi yang berminat bergabung, silakan datang ke sekretariat di Kantor PWM Jabar di Jalan Sancang atau ke Halal Center di Universitas Muhammadiyah Bandung,” tambah Ustaz Fadlan.
Setelah Program PPH, LP3H akan menyelenggarakan Majelis Mudzakarah pada September 2024. Majelis ini merupakan diskusi rutin yang membahas isu-isu terkait produk serta jasa halal dan haram.
Melalui diskusi ini, diharapkan peserta dapat menambah wawasan mengenai halal dan haram, khususnya bagi pelaku UMKM. “Aspek hukum halal dan haram tidak terlepas dari kajian fiqih Islam, maka kami akan mengadakan kajian ini secara rutin,” ujar Ustaz Fadlan.
Hasil dari diskusi di Majelis Mudzakarah nantinya akan diterbitkan dalam bentuk buku. “Output dari Mudzakarah ini akan menjadi literatur yang diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan bagi pembacanya,” tegas Ustaz Fadlan.
Peserta yang tertarik untuk mengikuti kajian Mudzakarah ini, baik dari kalangan umum maupun narasumber, akan diundang. “Kami tidak hanya melibatkan internal Muhammadiyah tetapi juga ahli dari luar Muhammadiyah,” tandas dosen UM Bandung ini.