BANDUNGMU.COM, Bandung – Hari pertama selalu punya cerita. Bagi sebagian orang, langkah pertama di kampus adalah awal dari perjalanan panjang yang akan dikenang, penuh rasa canggung, antusias, sekaligus harapan.
Begitu pula yang terasa ketika Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung resmi membuka rangkaian Pekan Sosialisasi dan Orientasi Mahasiswa Baru (PESONAMU) 2025 pada Selasa (23/09/2025).
Opening ceremonial yang digelar di Auditorium KH Ahmad Dahlan itu berlangsung meriah. Kehadiran Mendikdasmen Abdul Mu’ti menambah khidmat sekaligus prestise acara penyambutan mahasiswa baru tersebut.
Acara dibuka dengan sambutan resmi Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto. Momentum itu semakin semarak ketika maskot PESONAMU, Meraki, tampil diiringi lantunan merdu dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara yang membawa suasana keakraban sekaligus kebanggaan.
Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya PESONAMU 2025. Ia menekankan bahwa kegiatan ini tidak sekadar seremonial. Namun, menjadi momentum penting untuk menguatkan karakter, mengembangkan potensi, dan mengenalkan dunia kampus kepada mahasiswa baru.
Antusiasme mahasiswa baru terasa nyata. Alya Khoirunnisa, salah satu peserta, mengaku senang dengan kehadiran Abdul Mu’ti yang dianggap memberi inspirasi. ”Sangat antusias, karena bisa dapat motivasi. Apalagi Pak Mu’ti bilang kalau belajar itu tidak harus dari instansi berkelas tinggi,” ungkap Alya penuh semangat.
Rangkaian PESONAMU 2025 sendiri akan berlangsung beberapa hari ke depan. Dengan kehadiran Abdul Mu’ti, pihak kampus berharap seluruh mahasiswa baru semakin termotivasi untuk mengikuti setiap sesi dengan penuh kesungguhan dan membawa energi positif dalam perjalanan perkuliahan.
Bagi mahasiswa, hari pertama bukan hanya soal acara seremonial. Ia adalah pertemuan—dengan teman baru, dosen yang kelak jadi pengajar sekaligus penantang intelektual, dan lingkungan kampus yang akan menempa mereka menjadi pribadi tangguh.
“Rasanya senang karena akhirnya sampai di tahap ini juga bisa menambah lagi relasi,” kata dua mahasiswi baru, Bily dan Nay, penuh optimisme.
Hari pertama kuliah memang sarat kegelisahan, namun juga penuh harapan. Sebab, di balik langkah awal itu tersimpan tekad untuk tumbuh, menemukan jati diri, dan melangkah lebih jauh dari sekadar ruang kelas.
Pada akhirnya, hari pertama bukan sekadar datang ke kampus, melainkan memaknai awal perjalanan panjang menjadi manusia pembelajar seutuhnya.***(Ghibran/Atsabit/Hasbi)