BANDUNGMU.COM, Yogyakarta — Setiap orang akan menjemput takdirnya masing-masing bergantung pada apa yang dilakukan saat ini. Dalam Al-Quran, takdir kadang-kadang disebut dengan ajalun musamma atau ajal yang disebutkan, misalnya batas usia manusia.
Mafhum mukhalafah dari istilah tersebut ialah ajalun ghair musamma atau ajal yang tidak disebutkan, misalnya pilihan meniti jalan hidup. Jika digabungkan kedua konsep ini, akan melahirkan satu pertanyaan: apa yang akan kita kerjakan di sisa usia?
Menurut Ketua PP Muhammadiyah Saad Ibrahim, apa yang paling penting dari sisa usia manusia ialah melakukan amal kebaikan. Sisa waktu yang diberikan Allah SWT harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Kebaikan harus memenuhi sisa usia dari manusia agar mendapatkan sisi terbaik dari Allah SWT tatkala di akhirat nanti. Salah satu cara memanfaatkan sisa hidup dengan kebaikan ialah menyampaikan ilmu.
Menurut Saad, berjuang dalam keilmuan adalah meniti jalan yang dimudahkan Allah menuju surga-Nya. “Yang terpenting dari usia itu adalah sisa usia kita untuk amal terbaik dan harus berani punya keberanian memiliki harapan usia panjang dengan diucapkan penuh keyakinan dan harapan,” tutur Saad dalam acara Pertemuan Bulanan Pegawai Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta pada Selasa (28/02/2023).
Saad menuturkan bahwa masyarakat yang lebih dahulu mengenal ilmu akan lebih cepat untuk maju dan berkembang. Ketika sebuah negara yang pemerintahannya memiliki perhatian yang serius terhadap ilmu dan pendidikan, negara tersebut akan menjadi negara maju.
Saat Jepang kalah di Perang Dunia I akibat bom atom, misalnya, pemimpin negara di sana menanyakan sisa guru. Jepang saat ini menjadi salah satu negara paling maju di dunia.
“Tahun 45 Jepang kalah perang, Indonesia merdeka. Dari tahun 1945 itu, sekarang kita kalah jauh dengan Jepang,” ucap Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur periode 2017-2022 ini.
Di hadapan guru Madrasah Muallimin, Saad kemudian memberikan motivasi agar tidak perlu merisaukan biaya kehidupan. Menurutnya, seorang yang berkarier di dunia keilmuan, kehidupannya akan dijamin langsung oleh Allah Swt. “Kalau kita mengajar itu kita diurus oleh Allah,” tutur pria kelahiran di Mojokerto 17 November 1954 ini.***
____
Sumber: muhammadiyah.or.id
Editor: FA