BANDUNGMU.COM, Bandung — Dalam rangka merayakan semarak milad yang ke-8, Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) mengadakan talkshow dan kuliah umum dari Kamis hingga Jumat (27-28/06/2024).
Acara yang berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan lantai tiga UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, itu menghadirkan sejumlah narasumber terkenal dan ahli dalam bidangnya. Dua di antaranya yakni penulis buku “Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990” Pidi Baiq dan Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Ono Surono.
Kampus ceria
Pada sesi talkshowm, Pidi Baiq mengupas dan diskusi dengan mahasiswa UM Bandung tentang tema ”Bikin Kampus Ceria”. Pria yang akrab disapa ”ayah” ini menceritakan seputar pengalamannya saat masa-masa kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tidak perlu tegang dan stres saat mahasiswa menjalani perkuliahan. Sebaliknya, kata Pidi Baiq, kuliah harus dijalani secara enjoy dan ceria. ”Keceriaan ini harus kita wadahi tentunya dengan kegiatan kampus, seperti himpunan yang memang mengakomodir mahasiswa untuk bisa menjadi being dan diri sendiri,” ucap Pidi Baiq.
Pidi Baiq juga menerangkan dalam mencapai kuliah yang ceria, para mahasiswa perlu rasa humor dalam menghadapi tekanan-tekanan yang ada di kampus. ”Orang-orang yang ketawa-ketawa ini ketika menghadapi sesuatu yang berat nantinya akan menjadi ringan dengan rasa humor,” ujar Pidi Baiq.
Maka dari itu, Pidi Baiq menyarankan kepada mahasiswa yang sedang bersedih untuk segera disudahi dan diisi dengan rasa kegembiraan. ”Makanya kalau ngampus itu kita harus kafah dan seimbang dalam perkuliahan. Serius mengerjakan tugas kuliah, tetapi tetap bercanda juga sebagai manusia semestinya,” kata Pidi Baiq.
Ekonomi kreatif
Sementara itu, pada sesi kuliah umum, Ono Surono atau yang akrab disapa Kang Ono itu menjelaskan seputar ”Peran Anak Muda dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif di Jawa Barat”
Pada sesi kuliah umum bersama politisi Ono Surono atau Kang Ono, mahasiswa diajak lebih serius dengan mendengarkan dan diskusi soal ekonomi kreatif. Menurut Kang Ono, ekonomi kreatif menjadi salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan ekonomi seperti pengangguran yang masih belum teratasi seratus persen hingga kini.
”Ekonomi kreatif ini memang perlu ada dukungan dari pemerintah sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalah pengangguran di Indonesia. Di Jawa Barat saja angka penganggurannya hampIr mencapai dua juta orang,” ungkap Kang Ono.
Kang Ono pun mendorong pemerintah agar dapat membantu generasi muda dalam mencari bakat dan minatnya yang berhubungan dengan ekonomi kreatif sebagai solusi konkret mengatasi banyaknya masyarakat Indonesia yang belum memiliki penghasilan.
”Banyak sekali jenis bakat dan minat yang mengarah kepada ekonomi kreatif. Oleh karena itu, para mahasiswa UM Bandung tidak melulu berpikir untuk menjadi seorang pegawai negeri,” tandas Kang Ono.***(FK)