PMB Uhamka
News

Ahmad Syafii Maarif Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Sumatera Barat

×

Ahmad Syafii Maarif Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Sumatera Barat

Sebarkan artikel ini
Sumber: topsumbar.co.id.

BANDUNGMU.COM, Bandung — Nama Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1998-2005 Ahmad Syafii Maarif diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.

Dalam pantauan topsumbar.co.id pada Jumat (03/03), Jalan Ahmad Syafii Maarif ini dimulai dari Pulau Berambai melewati Gedung Dakwah Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif (GDM-ASM) Kabupaten Sijunjung, kemudian melintasi Gedung Bersama, menuju Pasar Inpres, dan ujungnya di Simpang SMK Karya Mulia.

buku

Diabadikannya nama Syafii Maarif menjadi nama jalan adalah bentuk penghormatan atas jasa-jasa serta dedikasinya terhadap kebangsaan, keagamaan dan kemanusiaan.

Baca Juga:  Kang Emil: Muhammadiyah dan Pemprov Jabar Sejalan Hadirkan Islam Berkemajuan

Beberapa pihak menilai perubahan nama dari Jalan Pasar Inpres menjadi Ahmad Syafii Maarif ini merupakan langkah yang tepat. Pasalnya tokoh nasional yang lahir pada 1935 meninggal pada 2022 ini merupakan guru bangsa.

Selepas menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif aktif dalam berbagai kegiatan yang salah satunya di Maarif Institute dan menjadi tokoh bangsa yang sering menyampaikan kritik secara objektif dan lugas baik melalui tulisan-tulisannya di berbagai media.

Atas karya-karyanya, pada 2008 Syafii Maarif mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina. Penulis Damiem Demantra membuat sebuah novel tentang masa kecil Ahmad Syafii Maarif yang berjudul “Si Anak Kampung” yang telah difilmkan dan meraih penghargaan pada America International Film Festival (AIFF).

Baca Juga:  Ahmad Dahlan Resmi Buka Musywil XIV Nasyiatul Aisyiyah Jawa Barat

Sebelum wafat, Buya Syafii masuk ke rumah sakit sejak Sabtu (14/05/2022) karena mengeluh sesak napas akibat jantung. Bahkan, pada awal Maret lalu, Buya Syafii juga sempat menjalani perawatan medis di RS PKU Gamping. Saat itu, Buya hampir dua pekan menjalani perawatan sampai kondisinya membaik dan diperkenankan untuk pulang.***

___

Sumber: muhammadiyah.or.id

Editor: FA

PMB Uhamka
buku