PMB Uhamka
Opini

Akhirnya Aku Tertinggal Kereta Api

×

Akhirnya Aku Tertinggal Kereta Api

Sebarkan artikel ini

Oleh: Sheema Syaifu Azzahra

BANDUNGMU.COM — Tiba juga aku di kota bakpia Yogyakarta. Balik lagi dengan aku di cerita perjalanan menuju Jawa.

Setelah kereta api yang aku tumpangi sampai di Stasiun Lempuyangan, aku langsung mencari keberadaan kakakku di luar gerbang kedatangan. Ternyata di Yogya, walaupun malam, udaranya panas, tetapi untukku enggak jadi masalah.

Aku bertemu kakakku dan langsung berangkat ke tempat tinggal kakakku untuk menaruh koper dan tas. Setelah selesai kami pergi jalan-jalan dan mencari makan malam karena aku saat di kereta hanya makan pop mie sehingga mana cukup untuk mengenyangkan perut lapar.

Lalu sampai di tempat makan yang cukup banyak pelanggan, aku membeli paket ayam kremes dan minumnya es teh manis. Kakak hanya membeli es teh manis karena katanya sudah makan malam.

Selesai makan aku dan kakak hanya berbincang seputar sekolah dan rencanaku di Yogja akan pergi ke mana saja. Lalu kami pulang dan aku istirahat di kamarnya teman kakakku.

Pagi hari aku sudah bersiap-siap untuk pergi jalan-jalan dengan kakakku. Kami mengunjungi tiga universitas.

Universitas Gadjah Mada atau yang biasa orang-orang menyebutnya UGM adalah tempat tujuan kami yang pertama. Ya karena memang UGM-lah yang membuatku tertarik untuk mengunjungi Yogyakarta.

Baca Juga:  Bubur Mang H. Oyo: Gurih Kental Bubur Ayam Cakwe yang Terkenal Sejak 1970

Kami berkeliling melihat-lihat gedung fakultas yang ada di sana, dari mulai fakultas kedokteran, fakultas budaya, fakultas filsafat, dan masih banyak lagi.

Oh iya aku hampir lupa, sebelum kami ke UGM, kami sarapan terlebih dahulu. Sebenarnya aku ditanya mau makan apa, akhirnya kami makan soto daging dan ternyata enak. Setelah selesai di UGM kami melanjutkan perjalanan menuju universitas lainnya.

Universitas selanjutnya yang kami datangi adalah UIN Sunan Kalijaga karena aku penasaran seperti apa universitas tersebut. Ternyata tidak berbeda jauh dengan UIN Sunan Gunung Djati yang berada di Bandung.

Kami berkeliling dengan motor karena aku dan kakakku tidak akan berlama-lama di sana. Setelah selesai melihat-lihat kami melanjutkan perjalanan ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Kita berkeliling mencari tempat parkir. Setelah dapat kami langsung menuju tempat duduk untuk menunggu azan zuhur.

Berhubung saat itu hari Jumat jadi kakakku salat Jumat di UMY. Aku menunggunya di tempat duduk.

Kakak sudah selesai salat Jumatnya kami jalan-jalan mencari gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik karena aku akan mengambil jurusan Hubungan Internasional di UMY melalui jalur beasiswa.

Baca Juga:  Gang Ruhana Jadi Percontohan Toleransi Umat Beragama di Kota Bandung

Sudah puas jalan-jalan di berbagai universitas, aku dan kakak memutuskan mengambil uang kes karena aku butuh uang kes untuk membeli makan siang.

Lalu kami balik lagi ke UGM untuk membeli jus karena pada siang hari itu cuaca Yogya cukup panas sehingga kita butuh yang segar.

Pukul 15.05 kita kembali ke kontrakannya kakak dan kami berdua istirahat melepas lelah. Menjelang senja kami akan pergi ke Malioboro untuk jalan-jalan di malam hari.

Pukul 17.25 kakak memberi tahu aku untuk bersiap-siap. Namun, sedihnya ternyata kakak akan zoom meeting sehingga akhirnya kita undur waktu untuk ke Malioboro.

Selesai kakak zoom meeting kami langsung berangkat malam itu juga. Di jalan menuju Malioboro kami melewati Tugu Yogyakarta. Aku suka sekali suasana Yogya pada malam hari. Sama-sama indah dengan Bandung pada malam hari.

Selama di Malioboro aku melihat-lihat sekitar. Banyak sekali orang yang datang pada malam hari ke Malioboro. Memang Malioboro juga jadi salah satu keinginanku untuk ke pergi ke Yogyakarta.

Waktu sudah menunjukkan pukul 23.05, tetapi aku dan kakakku masih di Malioboro menikmati tengah malam. Akhirnya kami mencari makan malam. Namun, aku tidak makan malam karena sedang tidak enak perut.

Baca Juga:  4 Cara Membeli Buku Murah Berkualitas

Selesai dengan ceritaku di Malioboro, aku yang sudah mempersiapkan barang-barangku untuk pergi subuh karena keretaku berangkat dari Stasiun Lempuyangan ke Stasiun Papar-Kediri tepat pukul 06.20.

Namun, karena kecerobohanku dan kakakku, akhirnya aku tertinggal kereta api. Aku kesal dan kecewa. Aku juga rugi karena tiketku hangus dan aku tidak bisa berangkat pada pagi buta itu.

Dengan berat hati akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kontrakan kakakku lagi dan berusaha mencari tiket kereta yang menuju Station Papar-Kediri pada hari ini. Barangkali ada jadwal lain.

Namun, hasilnya nihil. Hanya kereta di pukul 06.20 yang tersedia tadi subuh yang tujuannya ke Stasiun Papar. Sisanya tujuan akhirnya ke Kediri.

Akhirnya aku kabari orang tua bahwa aku enggak jadi pergi tadi pagi karena tertinggal kereta api. Sempat ditegur oleh bunda via telepon seluler agar aku memperhatikan waktu.

Aku dalam kondisi bad mood. Aku memutuskan untuk pergi esok hari lagi karena hanya itu pilihanku untuk berangkat ke Papar.***

PMB Uhamka