BANDUNGMU.COM — Guna mengatasi permasalahan kemiskinan, UM Bandung adakan nota kesepahaman dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung, Kamis (31/03/2022).
Adapun yang hadir dalam Acara luring tersebut, yakni Ketua Baznas Kota Bandung, Rektor dan Warek UM Bandung, serta beberapa tamu undangan lainnya.
Ketua Baznas Kota Bandung, Dr Akhmad Roziqin, MAg mengatakan untuk menyelesaikan problem kemisikinan harus berkolaborasi.
”Wujud kolaborasi Baznas itu adalah kerja sama antar berbagai institusi yang lain terutama dengan perguruan tinggi,” ucap Akhmad kepada bandungmu.com.
Ia mengatakan, kerja sama tersebut sesuai dengan karakter perguruan tinggi.
Hal itu terdiri atas tiga ruang lingkup: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
”Tujuannya tentu saja untuk melakukan kerja sama mutualistik yang kira-kira membawa manfaat bagi kedua belah pihak,” lanjutnya.
Akhmad juga menyampaikan, kerja sama tersebut akan berlanjut dengan nota kesepahaman bersama institusi terkait di UM Bandung.
”Kita akan menindaklanjuti nota kesepahaman ini dengan antar bagian yang lebih spesifik dan konkret, mungkin dengan fakultas dan bidang yang ada di Baznas,” jelas Akhmad.
Transformasi dari Mustahik jadi muzaki
Sementara itu, Rektor UM Bandung, Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto, MSc, IPU, menjelaskan, akan ada program transformasi dari mustahik menjadi muzaki.
”Semoga proses transformasi ini lancar dan ada hasilnya,” kata Herry.
Di UM Bandung sendiri, Herry mencontohkan ada program-program produksi sayuran hidroponik di atap gedung yang bisa diterapkan dalam kerja sama tersebut.
”Hal tersebut menjadi bagian dari inovasi marketing untuk mahasiswa yang tidak mampu selama ini yang mungkin kategorinya termasuk mustahik,” tanggapnya.
Nantinya, UM Bandung dan Baznas Kota Bandung akan memetakan potensi yang ada di Kota Bandung
”Dimulai dari sisi muzaki-mustahiknya dan juga untuk mahasiswa UM Bandung yang memerlukan beasiswa yang memenuhi syarat. Kami harapkan mereka dapat memperoleh kesempatan,” ungkap Herry *(Firman Katon)