UMBandung
Sosok

Cerita Pengalaman Mahasiswa UM Bandung Ikuti Program IISMA di Negeri Kanguru

×

Cerita Pengalaman Mahasiswa UM Bandung Ikuti Program IISMA di Negeri Kanguru

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM, Bandung – Berkuliah di luar negeri merupakan impian banyak mahasiswa Indonesia. Bagi Orion Zen EF, mahasiswa prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, mimpi itu menjadi nyata melalui program International Student Mobility Award (IISMA). Selama tujuh minggu, Orion menimba ilmu dan pengalaman di Curtin University, salah satu kampus ternama di Australia.

“Kebetulan saya menjalankan perkuliahan internasional ini di Curtin University,” ujar Orion pada Jumat (20/12/2024) seraya mengenang perjalanannya sebagai salah satu awardee program prestisius ini.

Pengalaman Orion di Australia tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga memberikan wawasan baru tentang kehidupan sehari-hari di negara maju. Salah satu hal yang paling ia kagumi adalah pendekatan pendidikan di sana. “Mahasiswa di Australia ditekankan untuk belajar secara terarah dan mencapai output tertentu dalam waktu singkat. Mereka juga diberi kebebasan untuk berbicara dan berargumen di depan banyak orang,” jelasnya.

Baca Juga:  Dosen Manajemen UM Bandung Jelaskan Pentingnya Dunia Bisnis dan Kampus Terapkan Konsep Sustainability

Sistem perkuliahan yang terbagi menjadi kelas lecture dan tutor memberikan Orion pandangan baru tentang metode pengajaran. “Kedua tipe kelas ini memberikan pengalaman yang berbeda, tetapi saling melengkapi,” tambahnya.

Tinggal di homestay bersama keluarga Inggris juga menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi Orion. Berbeda dari IISMA di kampus lain yang biasanya menempatkan mahasiswa dalam satu gedung, Orion harus beradaptasi dengan suasana keluarga internasional. “Saya merasa ini sangat berkesan karena saya bisa melatih kemampuan bahasa Inggris secara langsung melalui komunikasi sehari-hari,” ujarnya.

Baca Juga:  Kader Muhammadiyah Yang Jadi Kepala Desa di Pulau Terluar Bengkulu, Raih Gelar Magister di UMB

Tidak hanya belajar, Orion juga menyerap banyak pelajaran dari keberagaman budaya di Australia. “Negara ini dihuni oleh orang-orang dari berbagai belahan dunia. Kita bisa mendengar banyak bahasa, bertemu, berteman, dan menjalin koneksi dengan orang dari berbagai negara,” katanya. Ia juga mengapresiasi minimnya rasisme dan tingginya penghormatan antarbudaya di sana.

Selain budaya, Australia juga menawarkan keunikan dalam kuliner. Orion mencoba vegemite, makanan khas yang dikenal dengan cita rasa kuatnya. “Awalnya, saya tidak terbayang seperti apa rasanya, tetapi akhirnya saya mencicipinya sebelum pulang. Tidak seburuk yang dibayangkan,” ujarnya sambil tersenyum. Ia juga mencicipi biskuit Anzac, peninggalan zaman perang dunia yang masih populer hingga kini.

Baca Juga:  Dipimpin Perempuan Tangguh, PCM Rancah Ciamis Terus Konsisten Dakwah dan Syiarkan Muhammadiyah

Cuaca ekstrem Australia menjadi tantangan tersendiri bagi Orion. “Desember di sana merupakan musim panas. Di Australia Barat, suhu saat summer peak bisa mencapai 40-44 derajat Celsius. Uniknya, dalam satu hari kita bisa merasakan beberapa cuaca berbeda – dari panas, hujan, hingga angin malam,” ungkapnya.

Sebagai mahasiswa UM Bandung pertama yang mengikuti IISMA, Orion merasa bersyukur atas kesempatan ini. Ia tidak hanya menambah ilmu dan pengalaman, tetapi juga memperluas wawasan budaya serta memperkuat kemampuannya berbahasa Inggris. “Pengalaman ini sungguh luar biasa dan akan selalu saya kenang,” pungkasnya.***

PMB Uhamka