UMBandung
Life Style

Cerita Syekh Ali Jaber dan Rumah Berhantu

×

Cerita Syekh Ali Jaber dan Rumah Berhantu

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM – Syekh Ali Jaber merupakan seorang ustad dan pendakwah asal Madinah berkebangsaan Indonesia yang sangat populer.

Ceramahnya sering muncul di televisi dan media sosial. Dakwahnya banyak digemari masyarakat karena penyampaian materi agamanya selalu santun dan menyejukkan.

Namun, di balik semua itu, Syekh Ali Jaber ternyata punya beberapa kisah unik dan menarik selama di Indonesia.

Dikutip dari buku “Amalan Ringan Paling Menakjubkan: 20 Kiat Menuju Kebahagiaan Hidup”, berikut kisah unik Syekh Ali Jaber dan rumah berhantu yang dituturkan sendiri oleh Syekh Ali Jaber.

Ada seorang ibu, yang meminta tolong kepada saya, agar masuk ke rumahnya sesaat setelah saya mengisi tablig akbar di daerah Jakarta. Ibu itu memohon kepada saya sampai menangis.

“Mohon maaf ibu tidak bisa, karena kalau saya masuk ke rumah ibu, nanti yang lain juga akan meminta hal yang sama . Jadi kali ini saja!” kata saya.

“Minta tolong ustadz, saya sudah lama tidak masuk ke rumah saya!”

“Lho, kenapa?”

“Ada banyak hantu, ustadz!”

“Tolong datang dan masuklah syekh ke rumah saya. Mudah-mudahan dengan datangnya syekh ke rumah saya, hantu-hantu di rumah saya akan terusir.”

Baca Juga:  Antara Ilmu dan Ijazah

Ini juga adalah masalah sebenarnya. Ucapan hal seperti ini, yang memiliki keyakinan kalau seorang syekh datang lalu hantu bisa terusir, itu adalah pemikirian yang salah.

Lalu bagaimana saya mengatasi dan mengobati masalah si ibu ini? Akhirnya saya terima, saya datang.

“Memangnya bagaimana cerita rumah ini?”

Katanya, saya pernah didatangi seorang “kiai”. Katanya kiai. Begitu ia masuk rumah yang katanya seorang kiai ini langsung berkata, “Ibu, di rumah ibu banyak hantu.”

Nah, mulai dari situ saya jadi takut. Kata si ibu ini. Jadi saya meminta tolong ke ustadz yang lain, tapi tidak ada yang mau datang. Malah saya bertambah takut.

Akhirnya ada seorang dukun yang mau bantu, tapi dengan syarat, setiap 1 ekor jin yang keluar, ibu ini harus bayar 250 ribu.

Setujulah si ibu ini. Tapi uang si ibu ini Cuma ada 500 ribu.

“Ya sudah, saya bantulah pokoknya. Saya mau lihat dulu ada berapa ekor jin yang ada di rumah ibu,” kata si dukun ini.

Baca Juga:  Langkah-langkah Menjadi Youtuber Untuk Pemula Agar Mendulang Cuan

Masuklah si dukun ini. Setelah “ baca-baca” sesuatu, ia bilang, jinnya tidak banyak kok, cuma ada 5 ekor saja.

Jadi, dukun ini baca-baca dan dia cuma mengeluarkan 2 ekor jin karena ibu ini cuma mampu bayar 500 ribu.

Kalau nanti ibu ini sudah sanggup bayar sisanya lagi, dukun ini akan datang lagi buat mengusir jin yang tersisa.

Ibu ini pun akhirnya percaya. Kasihan betul si ibu ini. Sampai saat itu dia masih tidak mau masuk ke rumahnya.

Hingga akhirnya saya bertemu ibu ini, dan saya disuruh masuk ke rumah ibu ini.

Saya tanya, “Jadi sekarang yang tersisa cuma 3 jin saja ya? Lalu ibu mau bayar ke saya berapa?”

“Enggak apa-apa ustadz, tapi yang penting tolong dibantu ya ustadz!”

Saya bilang, “Ya sudah, begini saja, saya masuk ke dalam rumah ibu, tapi silakan ibu tunggu di luar. Kalau ibu mendengar suara saya berteriak, berarti saya sedang berkelahi sama mereka.”

Kemudian saya pun masuk. Begitu saya masuk ke rumah, saya panggil si ibu ini, “Ibu sini!”

Baca Juga:  5 Rekomendasi Game Online untuk Ngabuburit, Dijamin Seru!

Masuklah si ibu ini setelah sekian lama ia tidak memasuki rumahnya.

“Jujur saya tidak melihat apa-apa di dalam rumah ibu. Saya sudah periksa rumah ibu, insyaallah aman! Begitu saya membaca surah Al-Fatihah, kagetlah 3 jin itu, lalu keluar lari!”

Padahal tidak ada jin dan tidak ada apa-apa. Terpaksa saya bohong, supaya menghilangkan keyakinan dia yang sudah cukup parah dan sudah cukup lama.

“Alhamdulillah, setelah saya baca satu kali surah Al-Fatihah, sudah hilang semua!”

“Terima kasih syekh, berarti sekarang aman ‘kan tidur di rumah ini?”

“Tidur, aman!”

Lalu saya memberikan amalaan atau obat, yakni dengan air dan bacaan-bacaannya. Kemudian ibu itu membawakan saya amplop yang isinya uang.

Lalu saya bilang, “Bu, itu amplop dan isinya sedekahkan saja ke masjid, atau ke anak yatim, jangan kasih ke saya! Sekali lagi saya tegaskan ke ibu, janganlah percaya sama dukun!”

Alhamdulillah, setelah itu si ibu rutin membaca surah Al-Baqarah, dan sibu sudah merasakan kenyamanan, ketenteramanm enak.

Malah sekarang rumahnya jadi ramai, banyak yang berkunjung untuk silatirrahim. Alhamdulillah.***

PMB UM Bandung