BANDUNGMU.COM, Lampung Selatan – Kecintaan dan perjuangan umat Islam di seluruh dunia untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa harus didasarkan pada keilmuan yang kuat, bukan semata-mata belas kasihan.
Hal ini disampaikan oleh Abd Al Fattah Al-Awaisi dalam Daurah Akbar Internasional Baitul Maqdis yang berlangsung di Masjid An-Nubuwwah, Komplek Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Muhajirun, Lampung Selatan, baru-baru ini.
Menurut Al-Awaisi, selama ini cinta umat Islam terhadap Masjid Al-Aqsa lebih banyak didasarkan pada rasa belas kasihan, bukan pada pemahaman yang mendalam. “Semua warga Indonesia cinta terhadap Al-Aqsa, tetapi pertanyaannya, apakah cinta itu sudah didasari ilmu?” tanyanya di hadapan para peserta daurah.
Al-Awaisi kemudian menyoroti minimnya perhatian perguruan tinggi dan lembaga pendidikan di Indonesia terhadap kajian tentang Masjid Al-Aqsa. “Dari ribuan madrasah di Indonesia, berapa banyak yang mengajarkan tentang Al-Aqsa?” ujar guru besar bidang Baitul Maqdis ini, mengajak para peserta untuk merenungkan pentingnya pendidikan tentang tempat suci umat Islam tersebut.
Ia mengajak umat Islam untuk membuktikan kecintaan mereka terhadap Masjid Al-Aqsa dengan mulai mengajarkan tentang Al-Aqsa di sekolah-sekolah dan madrasah, meskipun hanya satu ayat atau satu hadis. “Kenapa Al-Aqsa masih terjajah? Karena pikiran kita, umat Islam, masih terjajah. Penyebab utama sakitnya umat Islam adalah karena kemalasan belajar dan lemahnya intelektual,” tegasnya.
Al-Awaisi juga mengingatkan tentang bahaya penjajahan intelektual yang dilakukan melalui tulisan-tulisan zionis yang merusak pola pikir umat Islam. Ia mencontohkan pengalaman dengan salah satu mahasiswanya yang menggunakan sumber dari perpustakaan, tetapi setelah diteliti, ternyata sumber tersebut adalah tulisan dari zionis. “Ini bukti bahwa kita masih terjajah secara pemikiran,” ujarnya.
Dalam penutupnya, Al-Awaisi menggarisbawahi pentingnya membangun keilmuan yang kokoh untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa. Menurutnya, langkah ini dimulai dengan mengajarkan pengetahuan tentang Al-Aqsa kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan.
Melalui Daurah Akbar ini, Abd Al Fattah Al-Awaisi berharap umat Islam dapat memperkuat keilmuan mereka sehingga cinta kepada Masjid Al-Aqsa tidak hanya menjadi simbol emosional, tetapi landasan perjuangan yang kokoh.***