BANDUNGMU.COM, Jakarta — Minggu (12/1/2025), kawasan Monumen Nasional (Monas) menjadi ”milik” Muhammadiyah. Atribut Muhammadiyah dalam beragam bentuk memenuhi sisi barat daya lapangan yang menjadi ikon Kota Jakarta itu, memeriahkan kegiatan jalan sehat dan donor darah milad ke-112.
Acara yang dimulai pukul 06.00 WIB itu diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah. Setelah itu, Ketua Panitia Milad Ramilan melaporkan bahwa jumlah peserta yang hadir jauh melebihi ekspektasi. Panitia awalnya memperkirakan peserta yang hadir sekitar 15 ribu orang. ”Tetapi, melihat yang hadir sekarang ini rasanya lebih. Kupon yang tercetak saja 30 ribu,” kata Ramilan.
Dia juga melaporkan bahwa peserta juga berasal dari beberapa komunitas masyarakat, seperti kelompok penyandang difabilitas juga kelompok non-muslim. ”Jadi, bukan hanya warga Muhammadiyah, sesuai tema acara menghadirkan kemakmuran untuk seluruh Jakarta,” ujar dia.
Ketua PWM Akhmad H Abubakar menyampaikan sambutan. Dia mengingatkan kembali bahwa jalan sehat dan donor darah pagi itu adalah wujud kebersamaan, kebersatuan, dan kekompokan PWM DKI Jakarta.
”Terima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras, kepada seluruh jajaran PDM, PCM, PRM, ortom, dan AUM. Kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Pusat Aisyiyah juga Pemprov DKI Jakarta,” ujar Abubakar.
Ketua Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendy yang hadir untuk membuka acara terlihat ikut bersemangat melihat banyaknya jumlah massa. ”Panitia mengatakan jumlahnya sekitar 50 ribu orang. Tepuk tangan dulu untuk PWM DKI Jakarta. Selamat. Luar biasa sekali,” ujar Muhadjir dari atas panggung utama.
Selain Muhadjir, hadir dalam acara ini Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah Masyithoh Chusnan, Plt Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Pemprov DKI Jakarta Aceng Zaeni, Ketua PMI Rustam Efendi, Direktur Pelayanan PAM Jaya yang juga Sekwil PWM DKI Jakarta Syahrul Hasan, serta para rektor perguruan tinggi dan direksi rumah sakit Muhammadiyah di wilayah DKI Jakarta.
Setelah memberi sambutan, Muhadjir melepas para peserta jalan sehat. Mereka berjalan dari kawasan Monas melewati Patung Kuda, Jalan MH Thamrin, lalu memutar di Bundara Hotel Indonesia dan kembali ke Monas. Para peserta yang berasal dari wilayah sampai ranting, Amal Usaha Muhammadiyah, hingga organisasi otonom tampak bersemangat menyelesaikan rute jalan sehat.
Sekembalinya peserta di Monas, gerimis sempat turun. Namun, lagu-lagu evergreen legendaris Koes Plus yang dimainkan Goes Plus mampu ”mengusir” mendung di atas Monas menghitam. Dari band yang dipimpin Wakil Ketua PWM DKI Jakarta Agus Suradika itu meluncur lagu Bujangan, Kolam Susu, Manis dan Sayang, Kembali ke Jakarta, Andaikan Kau Datang Kembali, dan lain-lain.
Para peserta yang baru saja kembali ke Monas pun larut dalam suasana dan ikut bernyanyi bersama Goes Plus. Sekelompok rombongan peserta perempuan dari Bekasi, sengaja ber-welfie dengan latar penampilan Goes Plus. ”Acaranya bagus, saya menikmati. Kalau kekurangannya apa ya? Mungkin kurang banyak doorprizenya,” kata Indah, guru TK ABA di Bekasi itu tersenyum.
Antusiasme peserta perayaan milad juga tampak di stan Lazismu DKI Jakarta yang menyediakan 5.000 porsi baksomu. Para peserta bahkan sudah antre sebelum acara dimulai. Sampai-sampai panitia sempat meminta agar pembagian sementara dihentikan agar peserta fokus pada jalan sehat terlebih dulu.
Namun, massa bergeming. Kendati relawan Lazismu telah menghentikan aktivitas dan menutup stan, sebagian peserta bertahan. Begitu stan dibuka lagi, dengan cepat antrean kembali mengular dalam 4-5 lajur, persis pemandangan antrean kendaraan di pintu tol.
”Tetap semangat,” tutur perempuan paruh baya dalam antrean yang sudah hampir satu jam berdiri menunggu giliran. Begitu memperoleh dua porsi mangkuk baksomu, raut wajah letihnya seketika berubah ceria. ”Sausnya, mana?” katanya.
Sementara itu, antrean baksomu tampak tak berkurang, undian pemenang doorprize terus dilakukan. Panitia menyediakan sepuluh paket umrah, enam buah smart TV, dua sepeda listrik, sebuah motor, laptop, enam ponsel, dan lain-lain. Seluruh rangkaian acara berakhir tepat pada tengah hari.***