PMB Uhamka
Islampedia

Haedar Nashir: Cabang dan Ranting Harus Rajin Kenalkan Manhaj Muhammadiyah

×

Haedar Nashir: Cabang dan Ranting Harus Rajin Kenalkan Manhaj Muhammadiyah

Sebarkan artikel ini
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir (Foto: Muhammadiyah.or.id).

BANDUNGMU.COM  – Konsekuensi globalisasi adalah dunia yang semakin terbuka. Berbagai pemahaman ideologi dan keagamaan pun saling bersaing menarik simpati, baik yang beraliran moderat maupun ekstrem radikal.

Membaca keniscayaan ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan agar Cabang dan Ranting berperan aktif membina warga Persyarikatan agar tetap berada di atas jalan dan manhaj Muhammadiyah.

“Nah ini konsekuensi, maka penting pimpinan Cabang dan Ranting dengan seluruh anggota dan elit-elitnya termasuk angkatan muda termasuk ‘Aisyiyah menyadari perkembangan perubahan sosial ini. Dan dengan menyadari lalu berbuat apa yang mesti kita lakukan,” pesan Haedar, dikutip dari Muhammadiyah.or.id.

Baca Juga:  Dengarkan Ceramah Ustadz di Youtube Bikin Matheas Angelino Mantap Peluk Islam

Dalam program Ketua Umum Haedar Nashir Menyapa di Suara Muhammadiyah TV, Kamis (16/9), Haedar mendorong Cabang dan Ranting rajin menggelar berbagai macam kajian dengan materi yang berkaitan dengan pemahaman keagamaan Muhammadiyah sesuai pedoman organisasi dan Tarjih.

Usaha ini diyakini Haedar dapat menjadi penyaring agar warga Persyarikatan di tingkat paling bawah tidak terseret arus kepada pemahaman radikal yang tidak sesuai dengan Muhammadiyah, dengan kultur Islam di Indonesia, hingga tidak sesuai dengan Pancasila.

“Nah kenapa saya katakan tidak boleh gagap dan terbawa arus? Karena boleh jadi misalkan ada Cabang dan Ranting yang kurang akses pada informasi tentang pandangan keagamaan menurut Tarjih atau menurut Muhammadiyah mendalam, yang luas, yang wasatiyah tadi,” terangnya.

Baca Juga:  Film "Buya Hamka" Penuh Inspirasi dan Keteladanan

“Kedua, boleh jadi juga di antara anggota Cabang dan Ranting itu terbawa arus oleh paham-paham lain sehingga kemudian karena sudah terpengaruh, kemudian merasa itu pahamnya Muhammadiyah padahal bukan,” imbuh Haedar.

“Kemudian lebih jauh lagi mungkin juga kurang ada kegiatan-kegiaatan pembinaan seperti pengajian, pemahaman tafsir berdasar At Tanwir Muhammadiyah, kajian hadis yang mendalam, kemudian kajian produk-produk Tarjih sehingga kemudian mereka menjadi gagap bahkan terbawa arus,” katanya.

Dengan rajin menggelar acara menyangkut ideologi Kemuhammadiyahan, Haedar yakin Cabang dan Ranting ke depan mampu menghadapi globalisasi sekaligus membentengi para warganya dari ideologi dan paham yang hinggap menjadi parasit di Muhammadiyah.

Baca Juga:  Rakernas LLHPB Aisyiyah Dorong Ketahanan Keluarga Terhadap Perubahan Iklim dan Bencana

“Dan insyaallah kalau sudah seperti itu, Cabang dan Ranting dapat menjadi banteng yang kuat dan tidak usah gagap menghadapi hal-hal yang seperti itu, sekaligus juga jangan terbawa arus,” tegasnya.

PMB Uhamka