Oleh: Imam Sholehudin, Ketua PP IPM Bidang Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan
BANDUNGMU.COM, Bandung — Konsep helix dikenal telah menciptakan sebuah inovasi. Konsep helix menyatakan bahwa inovasi merupakan hasil dari penggabungan beberapa aktor sehingga adanya sebuah kolaborasi.
Hadirnya spirit kolaborasi pada zaman sekarang menjadikan konsep helix sangat perlu diterapkan untuk melakukan sebuah perubahan yang berkepanjangan. Apalagi dengan hadirnya ekonomi kreatif yang dapat menjadi sektor ekosistem dengan kolaborasi aktor-aktor untuk bisa terlibat sehingga konsep helix ini bisa diterapkan.
Beberapa aktor yang dapat dimunculkan dari konsep helix, yaitu academy (akademisi), business sector (pelaku bisnis), community (komunitas), government (pemerintah), media (media massa), dan aggregator (pengumpul).
Enam jenis aktor yang tergabung dalam kesatuan framework tersebut sering disebut sebagai hexa helix/the sixth helix. Adapun penjelasan dari enam aktor tersebut adalah sebagai berikut.
Akademisi
Akademisi merupakan sektor pendidikan yang mengedepankan sebuah penelitian. Akademisi biasanya hadir di sebuah instansi pendidikan seperti perguruan tinggi ataupun tingkat sekolah di bawahnya. Aktor tersebut biasanya menghadirkan sebuah penemuan baru ataupun metode baru untuk mempermudah kehidupan manusia.
Pelaku bisnis
Pelaku bisnis adalah aktor yang menggerakkan roda ekonomi di lingkungan sekitarnya karena aktor tersebut dapat membuka peluang usaha untuk masyarakat. Selain menggerakkan roda ekonomi, aktor pelaku bisnis adalah penyedia layanan jasa sehingga masyarakat bisa hidup dengan layak.
Komunitas
Sektor komunitas merupakan unsur masyarakat yang memiliki passion/kegemaran yang jelas. Konsep kelompok tersebut memiliki keunggulan khusus masing-masing dari setiap komunitas.
Komunitas juga bisa disebut individu yang berkelompok dengan karakteristik yang sama berupa geografi, kultur, ras, maupun agama.
Pemerintah
Unsur pemerintah adalah unsur tertinggi di sebuah negara. Unsur tersebut merupakan sektor pengambil kebijakan di lingkungannya.
Dalam pengembangan ekosistem, kreativitas pemerintah memiliki posisi yang sangat penting untuk mengambil positioning yang jelas dan konkret demi menciptakan kesejahteraan masyarakatnya. Selain itu, pemerintah juga dapat menjadi fasilitator untuk warga di lingkungan masing-masing.
Media
Media adalah sebuah komponen yang berkaitan dengan penyampaian sebuah informasi ataupun pengetahuan. Media juga bisa disebut sebagai perantara.
Media juga merupakan sebuah proses untuk mempermudah setiap aktor dalam memberikan informasi terbarunya sehingga bisa tersosialisasi dengan cepat.
Selain itu, aktor-aktor sebelumnya pun pasti memerlukan media untuk berkomunikasi satu sama lain sehingga pencapaian akan tujuan maupun kepentingannya dapat terpenuhi.
Agregasi
Jika melihat KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), agregasi adalah pengepul atau penghimpun. Dalam helix yang terakhir, agregasi merupakan sebuah wadah untuk memusatkan semua objek menjadi satu kesatuan.
Tujuannya untuk mempermudah sebuah aktivitas seperti suatu hal yang awalnya dianggap susah menjadi mudah, yang prosesnya memerlukan banyak tahapan menjadi hanya beberapa tahap saja.
Dari keenam helix tersebut, bisa kita simpulkan sebagai satu kesatuan aktor yang dapat menciptakan sebuah ekosistem kreatif.
Ekosistem kreatif itu pun ditujukan untuk membangun kualitas sumber daya manusia yang kreatif. Apalagi dengan hadirnya bonus demografi di Indonesia sebagai challenge (tantangan) untuk para anak muda.
Hadirnya tujuan bersama antar negara yang bisa kita sebut SDGs (Sustainable Development Goals) menjadikan tugas yang dipikul generasi ke depan sangatlah banyak.
Oleh karena itu, hexa helix yang hadir menjadikan framework kerja menjadi perangkat kerja untuk mempercepat akselerasi tujuan yang telah ditetapkan.***









