UMBandung
Sainstek

IDC: Bahaya Emisi CO2 bisa Berkurang 1 Miliar Metrik Ton Berkat Penggunaan “Cloud Computing”

×

IDC: Bahaya Emisi CO2 bisa Berkurang 1 Miliar Metrik Ton Berkat Penggunaan “Cloud Computing”

Sebarkan artikel ini
Cloud computing

BANDUNGMU.COM – Sudah sejak lama perusahaan-perusahaan IT diminta untuk mengurangi emisi yang merusak lingkungan. Berdasarkan isu ini, IDC menemukan jika cloud computing sangat menjanjikan industri untuk bisa mengurangi emisi CO2.

Riset baru IDC menyebut jika ada kesempatan yang cukup besar untuk menghalau emisi karbon di industri IT. Caranya adalah dengan mengadopsi cloud computing. Namun begitu, tujuan untuk bisa mengurangi emisi secara berkelanjutan sangat bergantung pada bagaimana perusahaan mengandalkan data center dalam beberapa tahun ke depan.

Dilansir melalui ZDnet, Selasa, 9 Maret 2021, riset IDC menyebut jika emisi karbon dioksida bisa berkurang sampai 629 juta metrik ton pada 2021 sampai 2024, jika industri mau beralih ke cloud computing.

Baca Juga:  4 Cara Membeli Buku Murah Berkualitas

Jika semua data center pada 2024 didesain secara berkelanjutan, maka emisi karbon bisa berkurang sampai 1,6 miliar metrik ton. Data IDC memprediksi, jika sekitar 60 persen data center mengadopsi proses berkelanjutan yang lebih ‘smart’ pada 2024, maka emisi yang berkurang akan lebih dari 1 miliar metrik ton.

Proyeksi ini didasarkan pada data IDC terkait distribusi server, serta penggunaan cloud dan perangkat lunak lokal. IDC juga menggunakan informasi pihak ketiga tentang konsumsi daya data center, emisi CO2 per kilowatt-jam, dan perbandingan emisi pusat data cloud dan non-cloud.

Baca Juga:  Teknologi Kuantum, Masa Depan Internet yang Lebih Aman

Komputasi awan dapat mencegah emisi CO2, mengingat efisiensi yang diperoleh dari menggabungkan sumber daya komputasi. Pusat data skala besar, dibandingkan dengan pusat data perusahaan yang terpisah, dapat lebih efisien mengelola kapasitas daya, mengoptimalkan pendinginan, memanfaatkan server hemat daya, dan meningkatkan tingkat pemanfaatan server.

Emisi dapat dikurangi lebih jauh jika beban kerja dialihkan ke lokasi yang mengoptimalkan penggunaan sumber energi terbarukan. Sebagian besar perusahaan teknologi besar telah berjanji untuk mengurangi emisi karbon. Awal tahun ini, IBM menjabarkan rencananya untuk mencapai nilai nol untuk emisi karbon dioksida pada 2030.

Baca Juga:  Pentingnya Menghadap Kiblat Menggunakan Ilmu dan Teknologi

Microsoft juga telah melaporkan bahwa emisi karbon rantai pasokannya akan menjadi negatif pada tahun 2030. Facebook mengatakan akan mencapai emisi CO2 bernilai nol pada tahun 2030 juga. Amazon mengatakan akan mencapai emisi CO2 sampai nol pada 2040.

Google mengklaim telah mencapai karbon netral sejak 2007, dan bertujuan untuk menjalankan seluruh bisnisnya bebas karbon pada tahun 2030. Sementara itu, Apple menargetkannya dan rantai pasokannya menjadi karbon netral dengan 2030.

Sumber: uzone.id

PMB UM Bandung