PMB Uhamka
Islampedia

Ini Penjelasan Kenapa Manusia Penasaran dengan Hari Kiamat

×

Ini Penjelasan Kenapa Manusia Penasaran dengan Hari Kiamat

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi (media.istockphoto)

BANDUNGMU.COM — Berbicara tentang akhir zaman dan bahwa zaman itu akan berakhir adalah berbicara tentang iman.

Hari akhir atau kiamat disebut di dalam Al Quran dan hadis sehingga tidak percaya kepadanya berarti tidak percaya kepada Al-Quran dan hadis. Bahkan salah satu rukun iman adalah iman kepada hari akhir.

Menurut Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Muchammad Ichsan, sejak dahulu manusia penasaran tentang waktu kiamat. Hal itu diceritakan Allah dan RasulNya di dalam banyak ayat dan hadis. Salah satunya dalam QS Al A’raf ayat 187:

“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Baca Juga:  KTA FGM Jadi Langkah Penguatan Solidaritas Profesi Guru Muhammadiyah Se-Indonesia

“Mengapa orang penasaran waktu kiamat? Kiamat adalah peristiwa besar, huru-hara luar biasa dan sesuatu yang sangat dahsyat. Kehancuran dunia berarti kehancuran manusia juga. Sering disebut-sebut di dalam kitab suci. Bersiap-siap menghadapinya dengan amal, ibadah, tempat persembunyian bawah tanah,” terang Muchammad Ichsan seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Rabu 29 Juni 2022.

Allah menegaskan bahwa yang mengetahui waktu kiamat hanyalah Allah Ta’ala. Para Rasul, Nabi, malaikat, dan jin tidak mengetahuinya.

Namun, para ulama membagi tanda-tanda akhir zaman menjadi dua bagian: sugra dan kubra. Sugra ialah tanda-tanda yang muncul lalu menghilang, yakni tanda-tanda yang jauh waktu terjadinya dengan kiamat, mempunyai dampak pada sebagian manusia, dan dirasakan pada sebagian tempat.

Baca Juga:  Pola Asuh Anak Secara Islami dalam Menciptakan Generasi Hebat

Sementara Kubra adalah tanda-tanda yang waktu munculnya sudah dekat dengan kiamat, mempunyai dampak besar bagi seluruh manusia, dan dirasakan di semua tempat.

Tanda-tanda kiamat sugra seperti diutusnya Nabi Muhammad SAW, bulan terbelah, wafatnya Nabi Muhammad SAW, kematian para sahabat, penaklukan Baitulmaqdis, banyak kematian (wabah ‘Amwas) yang memusnahkan seperti kemusnahan domba, banyak muncul ragam fitnah, pemberitahuan Nabi Muhammad SAW tentang pertempuran Sifin, munculnya Khawarij, munculnya orang-orang yang mengaku nabi, dajjalin (para penipu) dan para pendusta, dan lain sebagainya.

Baca Juga:  Muhammadiyah Koreksi Qunut Subuh dan Rakaat Salat Tarawih Sebagai Langkah Tajdid

Sementara tanda-tanda kiamat kubra adalah adanya Dajjal, turunnya Isa bin Maryam, munculnya Yakjuj Makjuj, matahari terbit dari barat, munculnya binatang yang berbicara kepada orang-orang, tertelan bumi di timur, tertelan bumi di barat, tertelan bumi di semenanjung Arab, api yang keluar dari Yaman, mengusir orang-orang ke tempat pengumpulan mereka.

Dalam mengakhiri kajiannya, Muchammad Ichsan mengingatkan akan sebuah hadis yang berasal dari Anas bin Malik yang berkata bahwa ada seorang Badui bertanya kepada Rasulullah SAW, “Kapankah kiamat (tiba)?” Sabda Rasulullah SAW, “Apa yang engkau persiapkan untuknya?” Dia menjawab, “Cinta Allah dan Rasul-Nya” Sabda beliau, “Engkau Bersama yang engkau cintai,” (HR Bukhari dan Muslim).***

______________________________

Sumber: muhammadiyah.or.id

Editor: Feri A

PMB Uhamka