BANDUNGMU.COM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan Rapat Kerja di Hotel Puri Khatulistiwa, Sumedang, Jum’at, (05/03/2021). Raker pertama FEBI yang mengambil tema ‘Bersinergi Mewujudkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang Berdaya Saing Nasional dan Internasional’ ialah raker istimewa’.
Dalam sambutannya, Dekan FEBI, Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag menyampaikan harapan atas kelahiran FEBI dan perannya di masa depan.
“Kita harus bisa masuk ke ruang ruang ekonomi dan mengisi celah. Jika ada yang salah dengan perguruan tinggi negeri maka harus refleksi diri. Misalnya, penelitian-penelitian yang dilakukan sivitas akademik di FEBI harus mampu memberikan solusi atas masalah di masyarakat dan memberikan kontribusi bagi bangsa,” ujarnya.
Rektor Ajak Kerja Sungguh-sungguh
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si mengajak seluruh civitas akademika agar terus bekerja sungguh-sungguh sesuai kapasitas dan potensi masing-masing. Bekerja bukan hanya untuk dunia, tapi juga mencari tiket ke surga.
“Ini adalah raker yang pertama dan istimewa karena dihadiri langsung oleh Dirjen Pendis. Raker Fakultas harus merujuk pada Key Performance Indicators (KPI) kontrak antara UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan Kemenkeu, Perjanjian Kinerja Tahun (Perkin) kontrak antara UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan Kemenag, sehingga indikator keberhasilan kinerja dengan Kemenkeu, Kemenag sangat jelas. Semuanya ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Islam dan menjamin mutu akademik. Kendati masih dalam suasana pandemi,” tegasnya.
“Saya disini mendukung ide Dekan terkait program FEBI yang visioner dan mendunia namun tetap harus mengikuti KPI yang sesuai regulasi dan menjadikannya rujukan agar bisa mencapai target-target yang ada. Bagaimanapun, FEBI memiliki prodi-prodi favorit di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sehingga harus dijaga, dirawat dan dipertahankan,” tegasnya.
Raker Istimewa
Sementara itu, kehadiran Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T menjadikan rapat kerja ini menjadi istimewa.
“Kali pertama bagi saya menghadiri raker tingkat fakultas menjadi sebuah tantangan dan amanah tentunya.” ujar Pak Dirjen.
Prof. Dhani dalam Orasi Ilmiah menyampaikan pentingnya Ekonomi Syariah.
“Kita berupaya menciptakan insan kamil, orang yang pintar dan pandai, pintar menyelesaikan masalah-masalah dengan penelitian dan pandai menghindari masalah dengan mengikuti administrasi dan regulasi. Syariah memberikan contoh revenue yang bagus baik di jangka pendek maupun jangka panjang, baik tangible maupun intangible. Kita harus mampu membaca masa depan baik,” jelasnya.
Prof. Dhani mengamanatkan bahwa FEBI harus bisa masuk ke ruang-ruang yang mengkaji ekonomi islam atau ekonomi syariah. Ia menyampaikan bahwa terdapat 5 ruang saat peradaban harus menghasilkan temuan-temuan untuk membantu peradaban tersebut yakni Halal Things, Moslem Fashion, Tourism, Art, Global Economic.
“Kita yang menilik dan peradaban yang menentukan alat, daya adaptasi kita terhadap lingkungan menjadi modal. Hal yang nantinya akan dibutuhkan di masyarakat adalah skill dan knowledge, segalanya terintegrasi dalam teknologi. Maka Ketika kita tidak tahu, bertanyalah, karena bagaimanapun orang yang terus belajarlah yang akan menjadi pemilik masa depan,” pungkasnya.