UMBandung
NewsTraveliana

Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogjakarta, Field Trip With Family (2)

×

Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogjakarta, Field Trip With Family (2)

Sebarkan artikel ini

Oleh: Ace Somantri, Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung

BANDUNGMU.COM — Malam pertama sambil menikmati hidangan makan malam dibarengi nyanyian lawas yang ditembangkan para tamu. Termasuk salah satu kakak kandung Panglima TNI yang menyayikan lagu-lagu lawas dari Eropa.

Kebetulan kala itu dalam satu acara mensyukuri satu tahun De Lawu Bistro & Mountain Cottage. Tidak ketinggalan mantan Bupati Wonogiri dan tokoh NU Jawa Tengah ikut berpartisipasi menyanyikan beberapa lagu untuk menghibur para undangan khusus.

Sementara anak dan istriku terlebih dahulu meninggalkan tempat acara untuk segera istirahat karena anakku yang pertama sudah tidak tahan dinginnya malam.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan jam 21.00 WIB. Susana dingin semakin meresap dalam badan dan seluruh anggota tubuh. Akhirnya bersama sahabatku pamit kepada para tamu yang masih menikmati hiburan malam saat itu.

Pagi subuh terbangun bergegas untuk bersujud kepada Ilahi Rabbi, mensyukuri nikmat yang telah diberi. Suasana dingin lebih terasa, tepat pukul 06 pagi keluar kamar cottage untuk menghirup udara segar yang masih dipenuhi kabut sisa malam.

Baca Juga:  Tim STEM SMP Muhammadiyah 8 Bandung Raih Silver dan Special Awards di Korea Selatan

Badan terasa segar dan bugar. Kabut menyelimut ruang hampa sekitar bukit-bukit Gunung Lawu. Perlahan cerah pagi terus menerangi sekeliling cottage.

Tidak lama sahabatku berkata siap-siap kita akan offroad sebanyak tiga mobil. Dalam hati bergumam, “Asik, momen ini tidak boleh disia-siakan!”

Saya tanya kembali, “Ke mana kita offroad-nya?” Dia jawab, “Kita ikuti saja penunjuk jalan begitu katanya.” Tepat pukul 09 pagi, suasana masih tetap terasa dingin.

Bahkan tidak lama rintik-rintik hujan kecil terus turun tidak berhenti. Dikira pagi buta dianggapnya sisa kabut yang masih turun, ternyata rintik hujan.

Kontan saja badan terus terasa dingin sekali dan sedikit mengigil. Mobil offroad sudah standby menunggu aba-aba kapan meluncur. Tidak lama starter mobil offroad dinyalakan.

Tim penumpang terbagi tiga mobil. Tepat pukul 09.30 tiga mobil meluncur dengan suara khas mobil offroad meraung-raung dibarengi terikan anak-anak ekspresi bahagia yang membahana.

Sesampainya di puncak ketinggian 1.800 mdpl berparkir dan sempat berfoto ria. Selanjutnya tanpa dikira cukup hanya jalan-jalan keliling sekitar Gunung Lawu, ternyata diputuskan offroad untuk masuk trek ekstrem.

Baca Juga:  Inilah Cara Tingkatkan Pembimbing Haji Profesional dan Moderat Ala FDK UIN Bandung

Dengan teriakan penuh bahagia dan histeris, ketika masuk jalan berlumpur dan berlekuk, suara mobil meraung-raung membuat para penumpang menjerit karena jalan mobil offroad membanting ke kiri dan kanan, benturan dengan jalan lumpur nan terjal.

Saya pun dengan sekuat tenaga memegang bodi mobil dan anakku yang kecil karena tegang ketakutan, bahkan ketika pada posisi tengah jalan, menangis tidak mau lanjut perjalan trek offroad.

Dengan bujuk rayu sambil khawatir terlontar keluar dari mobil yang lompat-lompat dengan suara mesin menggerung yang membuat suasana semakin menegangkan.

Benar-benar pengalaman baru menikmati offroad pada trek ekstrem yang super menegangkan. Bahkan kepala anakku sempat terbentur ke bodi besi yang saya pegang untuk menahan goyangan jalannya mobil.

Akhirnya sampe ke ujung trek ekstrem. Semua tertawa terbahak sambil menghela napas tanda berakhirnya suasana menegangkan.

Kembali ke cottage untuk beristirahat dan siap-siap untuk kembali ngetrip untuk traveling ke perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu Kabupaten Magetan.

Baca Juga:  Muktamar Hizbul Wathan, Internalisasi Jati Diri Kader Pandu Muhammadiyah

Pukul 10.30 WIB setelah istirahat beberapa menit langsung tancap gas meluncur untuk menuju Magetan. Perjalanan berkelok-kelok hingga sampailah di kotanya dan mampir di salah satu rumah makan khas joglo Magetan.

Ayam kampung ditabur kriuk khas magetan maknyus sangat enak di lidah. Sekedar mampir di Magetan, tidak lama kembali lagi ke Tawangmangu, Karanganyar.

Sore hari sudah di cottage mountain lagi. Sambil menikmati sore bersama keluarga berjalan kaki menuju taman dan mini zoo yang disediakan oleh manajemen cottage mountain.

Berbagai binatang peliharaan yaitu tiga ekor rusa, burung-burung kecil nan unik yang suaranya khas, merak, iguana, burung hantu, kakatua, dan yang lainnya cukup banyak yang dapat memanjakan mata para pengunjung. Disediakan foto booth dikhiasi taman dan bunga yang indah nan ciamik. Kami berselfi ria hingga mejelang magrib.

Alhamdulillah dan terima kasih kepada pemilik cottage mountain dan D’Lawu Bistro yang telah memanjakan kami. Semoga menjadi amal kebaikan yang tidak terputus hingga akhir hayat.***

PMB UM Bandung