PMB Uhamka
EdukasiOpini

Langkah dan Tantangan Menerapkan Kampus Wirausaha Merdeka

×

Langkah dan Tantangan Menerapkan Kampus Wirausaha Merdeka

Sebarkan artikel ini
"140 Ribu Satuan Pendidikan Terapkan Kurikulum Merdeka"

Oleh: Tati, S.Pd., MPA.**

BANDUNGMU.COM — Untuk mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM); maka sejak Juni ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginformaskan program Wirausaha Merdeka, sekaligus memberikan tantangan kepada mahasiswa untuk kreasi dan inovasinya dalam berwirausaha. Namun secara resmi program Wirausaha Merdeka diluncurkan pada Jumat (15/7) kemarin.

Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang berpotensi untuk mengasah jiwa kewirausahaan, keterampilan non teknis, dan kemampuan manajerial. Sisi lainnya juga dapat mendorong peningkatan pengalaman wirausaha mahasiswa, sekaligus kemampuan daya kerja mahasiswa yang berstandar pasar global dengan timeline pembekalan dan pelatihan. Oleh karenanya juga, aktivitas mahasiswa yang mengikuti Wirausaha Merdeka akan disetarakan dalam bentuk Satuan Kredit Semester (SKS).

Langkah Wirausaha Merdeka

Wirausaha Merdeka adalah bagian dari program MBKM, tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar sekaligus mengembangkan diri menjadi calon entrepreneur melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) dalam beberapa kanal YouTube Kemendikbudristek; “Kami ingin agar adik-adik mahasiswa dapat membangun pola pikir (mindset) dan semangat berwirausaha. Berani mencoba merealisasikan ide untuk memulai bisnis, mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, dan tidak mudah menyerah jika mengalami masalah atau kegagalan,”

Baca Juga:  Lagi-lagi, Maulana Ahsan Raih Juara Lomba News Anchor Nasional

Nadiem juga mengutarakan bahwa, Indonesia saat ini memiliki jumlah wirausahawan paling rendah di Asia Tenggara, yaitu hanya 3,4 persen dari total penduduk Indonesia. Dengan adanya program Wirausaha Merdeka, ia berharap mahasiswa nantinya tidak hanya mencari pekerjaan di perusahaan-perusahaan terbaik; namun juga bisa menjadi pendiri perusahaan dan membuka banyak lapangan kerja di Indonesia; dengan berbagai ide bisnis yang solutif dan relevan dengan pendidikan program studi mahasiswa.

Kampus Pemenang Hibah

Program ini memiliki alur yang sedikit berbeda dengan program MBKM yang lain karena membutuhkan penyinkronan visi, misi, dan timeline dengan Perguruan Tinggi Pelaksana program. Dengan alur kegiatan program Wirausaha Merdeka sebagai berikut. Pertama, pemilihan Perguruan Tinggi Pelaksana, yaitu proses seleksi Perguruan Tinggi Pelaksana program mulai dari pendaftaran hingga penentuan Perguruan Tinggi Pelaksana.

Baca Juga:  Ini Nurhasanah dan Eka, Dua Mahasiswa Baru UM Bandung Penghafal Al-Quran

Kedua, pendaftaran mahasiswa. Pada tahapan ini dilakukan pemilihan program yang dilakukan oleh mahasiswa sekaligus seleksi oleh Perguruan Tinggi. Ketiga, pelaksanaan program wirausaha oleh mahasiswa; dan keempat, sinkronisasi SKS mahasiswa. Untuk hari ini, kita sudah memasuki tahapan kedua, yaitu pendaftaran mahasiswa; yang persyaratannya secara lebih rigid dapat mengakses di www.wirausahamerdeka.id.

Kampus yang terpilih untuk pelaksana program Wirausaha Merdeka antara lain; Universitas Indonesia dan Universitas Binus (untuk Wilayah DKI Jakarta), Institut Teknologi Bandung dan IPB University (untuk Jawa Barat), dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (untuk Jawa Tengah).

Sementara itu untuk Jawa Timur, ada Universitas Brawijaya, Politeknik Negeri Jember, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, dan Universitas Ciputra Surabaya. Pelaksana program di Banten yakni Universitas Prasetya Mulya. Sedangkan Sullawesi yakni Universitas Muhammadiyah Makasar.

Di Sumatera, perguruan tinggi yang terpilih Universitas Riau dan Politeknik Negeri Batam. Di Kalimantan ada Universitas Lambung Mangkurat, sedangkan di Papua dilaksanakan oleh Universitas Cendrawasih. Adapun di Kawasan NTT,NTB, dan Bali, dilaksanakan oleh Universitas Udayana dan Politeknik Negeri Kupang.

Terpilihnya kampus pelaksana karena banyak elemen yang telah ada di kampus terkait, yang turut mendukung dalam usulan program ini. Misalnya Lembaga Riset dan Inovasi (LRI), Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM), Lembaga Jaminan Mutu (LJM) dan lainnya.

Baca Juga:  Kepengurusan IMM Hukum Keluarga Islam dan Ekonomi Syariah UM Bandung Periode 2023-2024 Resmi Dilantik

Tantangan Wirausaha Merdeka

Melihat banyaknya kampus yang memiliki visi dan misi kewirausahaan di Indonesia; harapannya Kemendikbudristek dapat membuka kesempatan Jilid II untuk kampus yang belum menjadi pelaksana program Wirausaha Merdeka. Ini membantu perguruan tinggi menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan berwirausaha agar siap bermitra dengan perusahaan dan instansi pasar lainnya.

Bagi mahasiswa, ini melatih kemampuan organisasi dan manajerialnya, tidak terbatas pada mahasiswa jurusan ekonomi ataupun akuntansi saja; tetapi bisa dirasakan oleh mahasiswa teknik hingga mahasiswa politik. Terlebih tantangan pemerintah hari ini dengan Agile Governmentnya mengharuskan kita memiliki karakteristik yang tangkas dan cekatan dalam menjawab tantangan. Tak terkecuali maindset kompetitif juga perlu bagi para calon pemimpin ke depan, harapannya mahasiswa dapat bersiap diri dengan segala tantangan zaman.

**Anggota JPPR (Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat) dan Dosen Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Bandung

PMB Uhamka