PMB Uhamka
News

Lazismu Aceh Inovasi Pengelolaan Daging Kurban Jadi Rendang Kemasan untuk Bantuan Darurat

×

Lazismu Aceh Inovasi Pengelolaan Daging Kurban Jadi Rendang Kemasan untuk Bantuan Darurat

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM, Aceh — Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Aceh mengambil langkah inovatif dalam pengelolaan daging kurban dengan mengubahnya menjadi rendang kemasan siap saji.

Inisiatif ini digagas oleh Ketua Lazismu Aceh Firdaus Nyak Idin sebagai upaya untuk memperkuat program Penolong Kesengsaraan Oemat (PKO) dalam situasi darurat kebencanaan dan kemanusiaan, sekaligus mendukung ketahanan pangan dan gizi di wilayah Aceh.

buku

Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas distribusi daging kurban agar tidak hanya terpusat di satu lokasi. Namun, dapat menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas, terutama mereka yang kurang beruntung, tinggal di daerah terpencil, fakir miskin, serta para penyintas bencana alam maupun darurat kemanusiaan.

Firdaus menekankan pentingnya inovasi ini agar manfaat kurban dapat dirasakan oleh lebih banyak pihak yang membutuhkan. Secara nasional, Lazismu telah berupaya untuk memberikan dukungan konsumsi yang bergizi, terutama ketersediaan protein hewani, dalam situasi darurat bencana dan kemanusiaan lainnya.

Baca Juga:  Haram Hukumnya Menyamakan Allah Dengan Makhluk

Pengolahan daging kurban menjadi rendang kemasan merupakan mekanisme yang ditempuh untuk memastikan bantuan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama dan siap didistribusikan kapan saja dibutuhkan oleh para korban.

“Inisiatif Lazismu Aceh ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 37 Tahun 2019 yang memperbolehkan pengawetan dan pendistribusian daging kurban dalam bentuk kemasan,” ujarnya pada Senin (14/05/2025).

Firdaus menjelaskan bahwa program ini tidak hanya ditujukan untuk mendukung korban bencana alam dan sosial, tetapi juga dapat dimanfaatkan dalam penanganan bencana lain seperti stunting, gizi buruk, atau potensi bencana kelaparan.

Baca Juga:  Idealitas Musywil Muhammadiyah

Lebih lanjut, Firdaus menambahkan bahwa rendang kemasan ini juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung program peningkatan status dan kapasitas gizi bagi anak-anak, remaja, ibu hamil, dan lansia yang membutuhkan, baik dalam situasi bencana, darurat, maupun dalam kondisi rentan lainnya. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi masalah gizi di Aceh.

Ketua Lazismu Aceh menegaskan bahwa program inovasi pengolahan daging kurban menjadi rendang kemasan untuk PKO dalam situasi darurat ini bertujuan untuk memperkuat peran dakwah dan kehadiran langsung Muhammadiyah Aceh sebagai organisasi sosial.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat memenuhi tuntutan kebutuhan kehadiran Lazismu secara lebih efektif dan efisien dalam merespons berbagai permasalahan kemanusiaan.

Data mencatat bahwa selama tahun 2024, Aceh mengalami 273 kejadian bencana dengan kerugian materi mencapai 123 Miliar Rupiah, menyebabkan 12 korban jiwa dan berdampak langsung kepada 159.141 jiwa.

Baca Juga:  Kuliah Sambil Kerja di UM Bandung: Program RPL dan Kelas Karyawan Jadi Pilihan

Pada tahun sebelumnya, 2023, terjadi 418 kejadian bencana dengan kerugian mencapai 430 miliar Rupiah. Bencana yang melanda Aceh meliputi kebakaran pemukiman, banjir, kebakaran hutan dan lahan, angin puting beliung, longsor, dan banjir bandang.

Firdaus menutup penjelasannya dengan menyoroti dampak bencana yang tidak hanya merusak infrastruktur. Namun, juga mengganggu mata pencaharian dan ketersediaan kebutuhan dasar seperti konsumsi.

Inovasi pengelolaan daging kurban menjadi rendang kemasan ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret dalam menyediakan sumber protein hewani yang tahan lama dan mudah didistribusikan bagi masyarakat Aceh yang terdampak bencana maupun dalam kondisi rentan lainnya.***

PMB Uhamka
buku