Oleh: Ace Somantri
BANDUNGMU.COM — Ya Rabb, Engkau Maha Kuasa, berikan kekuasaan-Mu pada saudara kami di Gaza. Terdengar jeritan suara anak-anak dan ibu-ibu di atas tanah Gaza berbulan-bulan lamanya.
Suara itu semakin hilang suaranya tersayup-sayup berbarengan dengan suara dentuman bom bertubi-tubi yang dijatuhkan oleh zionis Israel.
Luluh lantah negeri seribu anak penghafal Al-Qur’an, suara kebahagiaan hilang seketika diganti dengan duka lara, sobekan kulit dan daging saudara kami terurai hingga mengucurkan darah segar mengalir diatas bumi Gaza.
Tanah dan bangunan menjadi saksi kebiadaban Zionis Israel, alasan apapun tidak dapat diterima oleh akal sehat sebagai seorang manusia yang hidup di atas bumi.
Pembantaian dan genosida manusia diatas tanah Gaza tidak dibenarkan oleh siapapun, kejahatan brutal tentara Zionis telah menutup mata sifat-sifat kasih sayang ketuhanan dalam agama apa pun.
Kucuran darah korban akibat kebrutalan Zionis bercampur dengan debu-debu reruntuhan bangunan yang hancur, namun tetap tidak dapat menutup merahnya darah syuhada membanjiri tanah Gaza sebagai simbol keberanian.
Yaa Allah Yaa Rabb.
Engkau Maha Kuasa, berikan kekuasan-Mu kepada mereka para pejuang di tanah Gaza, walaupun langit disana tidak lagi biru mempesona melainkan hitam kelam gumpalan asap dentuman rudal dan bom zionis Israel.
Tidak ada lagi beningnya air sungai mengalir, melainkan merahnya darah para syuhada yang mengalir. Tidak ada lagi hijaunya sayur mayur, melainkan warna abu dari debu tanah bangunan yang hancur lebur.
Tidak ada lagi warna-warni buah-buahan, melainkan warna warni darah segar merah dan darah hitam yang mengering terpanggang sinar matahari dan panasnya api bom dan rudal zionis.
Tidak ada lagi udara segar, melainkan perih dan sesak dari asap racun fosfor dan atau sejenisnya yang mematikan secara perlahan warga Gaza.
Yaa Allah Yaa Rabb.
Engkau Maha Kuasa, berikanlah kekuasaan-Mu kepada penduduk Gaza agar diberikan kekuatan lahir batin. Tetap tegar penuh semangat melawan kezaliman dan tirani kebrutalan zionis Israel.
Para pejuang rakyat Palestina merintih menahan sakit semoga membangunkan patriotisme kekuatan lahir batin dalam jiwa raganya untuk bangkit dan berdiri tegak dengan gagah berani mengangkat senjata apa pun yang dimiliki, menghancurkan lawan dan musuh-musuhnya demi hak yang sebenarnya.
Allah Ta’ala tidak akan tinggal diam melihat hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh menjaga dirinya untuk membela agama yang diyakini benar hingga dapat menyelamatkan dunia akhirat.
Dentuman bom dan rudal, rentetan suara desing peluru menjadi penggugah rasa untuk bangkit berjuang bersama para militan, baik itu brigade Al-Qasam-Hamas, brigade Al-Quds, dan militan-militan lainya bersama mengusir Zionis Israel.
Yaa Allah Yaa Rabb.
Engkau Maha Kuasa, berikanlah kekuasaan-Mu kepada rakyat Palestina untuk bersatu padu berjamaah melawan imperialisme dan kolonialisme zionis Israel dengan penuh heroik.
Semangat juang rakyat Palestina dengan spirit dan motivasi syahid salah satu kekuatan mereka saat ini. Namun, perlu untuk diperkuat spiritnya tidak hanya itu saja sebagai pendorong dalam jiwanya melainkan harus dibuat spirit tambahan.
Tujuannya agar semakin membangkitkan semangat berlipat-lipat dalam perlawanannya demi membangun peradaban bangsa untuk keberlanjutan generasi di atas bumi Palestina.
Terlebih di tanah Palestina tempat para nabi lahir. Artinya tidak ada alasan Palestina kalah dan menyerah begitu saja. Sangat yakin seyakin-yakinnya bahwa mereka akan terus melawan hingga tetes darah penghabisan tanpa ada penyesalan.
Yaa Allah Yaa Rabb.
Engkau Maha Kuasa, berikanlah kekuasan-Mu kepada mata dunia bahwa kejahatan manusia itu nyata terlihat kasat mata. Dengan genosida zionis Israel pada rakyat Palestina tidak merasa berbuat demikian. Cara perang mereka tanpa mengedepankan etika berperang telah menunjukkan dirinya sombong dan takabur.
Hanya kemarahan sebagai motivasi dan spiritnya, niat dan tujuannya membumihanguskan etnis rakyat Palestina, tak ubahnya seperti kisah cerita holocaust tempo dulu.
Dendam kesumat mereka dilampiaskan membantai rakyat tak berdosa dan tak bersenjata tanpa belas kasihan. Nyawa rakyat Palestina dianggap halal untuk diambil dengan cara apa pun.
Bom dan rudal bak mainan yang kapan saja mau diluncurkan seenaknya “udel”. Mereka idak peduli rakyatnya maupun tentaranya kalang kabut ketakutan akan kegigihan rakyat Palestina melawan balik sebagai bentuk perlindungan diri dan juga balasan atas kejahatan zionis Israel.
Yaa Allah Yaa Rabb.
Engkau Maha Kuasa, berikanlah kekuasan-Mu untuk memberikan kesempatan kepada warga Palestina bernapas lega. Engahan nafas mereka begitu mahal, udara yang dihirup penuh racun mematikan.
Belum kondisi sandang dan pangan untuk kebutuhan sehari-hari sangat memprihatinkan, terlebih makanan dan minuman semakin terbatas.
Bantuan-bantuan dari negara lain banyak tersendat dan terhambat, hal itu akibat dari proses perizinan dari zionis Israel yang mengepung wilayah Gaza.
Ada unsur kesengajaan yang dilakukan mereka dengan alasan khawatir ada penyelundupan senjata untuk memasok para militan Palestina. Sangat jahat dan keji sikap mereka padahal bantuan-bantuan sandang pangan untuk kemanusiaan.
Berbagai cara mereka membunuh rakyat Palestina. Selain pembantaian atas nama memburu militan termasuk bantuan-bantuan dari luar pun dipersulit masuk hingga dihancurkan pasokan bantuan makanan dan minuman dengan alasan yang tidak rasional.
Yaa Allah Yaa Rabb.
Engkau Maha Kuasa, berikanlah kekuasaan-Mu untuk mereka agar tetap memiliki harapan hidup lebih panjang. Khususnya generasi penerus tidak boleh hancur visi dan harapan hidup yang akan datang di tanah kelahiran para nabi.
Tidak terasa sudah mendekati enam bulan secara terus-menerus pembantaian zionis Israel meratakan tanah Gaza. Perlawanan sengit oleh militan juga tidak sedikit mengalami kerugian materil dan non material sehingga mengganggu perekonomian negaranya.
Dampak perang atau peperangan tidak ada yang menang mutlak. Peribahasa dalam bahasa masyarakat bahwa yang kalah jadi abu, yang menang jadi arang, memang terjadi dan nyata adanya.
Apalagi ini bukan perang, melainkan pembantaian atau genosida etnis yang sudah berlangsung puluhan tahun berseling tahun dengan atas nama ajaran keyakinan beragama.
Yaa Allah Yaa Rabb.
Engkau Maha Kuasa, berikanlah kekuasaan-Mu di saat Ramadan penuh berkah dan magfirah. Ramadan bulan kemenangan dapat dijadikan momentum di mata dunia bahwa kejahatan kemanusiaan dalam bentuk penjajahan harus dihapuskan di muka bumi.
Saum Ramadan untuk kemenangan hakiki. Kebahagiaan bukan sekedar dinikmati umat Islam di luar Palestina, mereka berhak mendapatkan yang sama.
Senyuman idul fitri yang menjadi tradisi di negeri kita, sementara mereka merintih kesakitan dengan wajah-wajah pilu.
Ribuan nyawa melayang. Saat Ramadan pun tak luput dari dentuman rudal dan desainnya suara peluru menembus dinding tubuh para syuhada.
Saat kita memilih dan memilah baju baru, saat kita daging dan ikan yang enak dimakan, saat kita berebut membeli tiket untuk mudik bertemu sanak famili, mereka tidak jelas kembali kemana karena rumahnya hancur lebur.
Begitupun pakaian dan makanan harus antri berdesak-desakan di dapur umum pengungsian.
Yaa Allah Yaa Rabb.
Engkau Maha Kuasa, berikanlah kekusaan-Mu untuk memenangkan rakyat Palestina mendapatkan kemerdekaan mutlak tanpa syarat apa pun.
Gaza sudah luluh lantak menjadi puing-puing bangunan berserakan akibat bombardir ribuan ton bom zionis Israel dalam waktu relatif cepat.
Bulan Ramadan kita semua bahagia setiap ifthar dengan warna warni makanan dan minuman. Kadang-kadang sesekali tidak habis hingga sisanya dibuang begitu saja.
Sementara mereka jauh dari warna-warni jenis dan macam makanan. Justru yang ada dengan kondisi pilu nan menyedihkan karena saking susahnya makanan sulit didapat. Apalagi memilih dan memilah di antara makanan yang disajikan.
Sekalipun tersaji hanya sekedar untuk mereda kelaparan sesaat, itu pun yang tersedia hanya makanan yang dimasak atau diolah oleh dapur umum.
Gaza nestapa menjadi saksi kezaliman zionis Israel di jantung kota Palestina yang ramai, begitupun warganya yang berdomisili di sana memiliki prinsip kuat terhadap perlawanan sebuah penjajahan dalam bentuk apapun.
Yaa Allah Yaa Rabb.
Engkau Maha Kuasa, berikan kekuasaan-Mu untuk kedigjayaan rakyat Palestina. Setetes darah yang menetes dan tumpah di atas tanah Palestina harus dibalas dengan setimpal. “Hutang darah bayar darah”, cash and carry, sesuai nilai perbuatan yang dilakukan.
Gaza nestapa membawa iba pada dunia. Nyawa para syuhada tak berdosa membuka mata manusia di mana pun berada.
Lantunan syair mengungkap nestapa Gaza. Getaran dan guncangan bumi Gaza menjadi peristiwa sehari-hari yang sudah terbiasa dirasakan setiap saat tanpa mengenal waktu.
Jiwa dan raga selalu siap kapan pun pemilik mengambilnya sesuai kehendak-Nya. Begitupun rakyat Palestina, dalam kondisi dan situasi apa pun harus pada posisi siap berhadapan dengan maut mencintainya tanpa ada pemberitahuan.
Kalimat takbir, tasbih, tahmid dan tahlil terus bergemuruh menggetar dalam dada sebagai bukti masih ingat akan kekuasaan-Nya bahwa kemenangan tetap akan diraih.
Suara kalimat dzikir yang penuh khusu’ dan sungguh-sungguh berharap dapat mengetuk pintu Arasy memberitahu dan meminta Sang Pencipta.
Nestapa Gaza simbol nyata sebuah perjuangan kemanusiaan demi mencapai kemenangan nyata dan hakiki. Wallahu’alam.***