BANDUNGMU.COM, Bandung — KH Ahmad Dahlan, pendiri organisasi Islam Muhammadiyah, meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah perjuangan umat Islam Indonesia. Sejak awal berdirinya Muhammadiyah pada 18 November 1912, KH Ahmad Dahlan telah memberikan kontribusi besar yang membentuk arah pergerakan Islam di Indonesia. Kehidupan dan perjuangannya, yang penuh dengan tantangan, meninggalkan warisan yang terus dikenang oleh umat Islam di seluruh dunia.
Namun, perjalanan KH Ahmad Dahlan untuk mewujudkan cita-citanya bukanlah perkara mudah. Organisasi yang dia dirikan awalnya hanya dapat bergerak di wilayah kota Yogyakarta, meskipun Muhammadiyah telah mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah kolonial Belanda pada 12 Agustus 1914. Selama enam tahun pertama, gerakan ini masih dibatasi, dan perjuangan keras pun terus dilakukan untuk memperluas ruang geraknya.
Setelah melalui berbagai kesulitan, perjuangan Muhammadiyah mulai membuahkan hasil. Pada 20 Agustus 1920, dengan surat keputusan nomor 40, Muhammadiyah diperbolehkan untuk memperluas kegiatan dan jangkauannya di seluruh Karesidenan Yogyakarta. Beberapa tahun setelahnya, pada 2 September 1921, organisasi ini bahkan diberikan izin untuk mengembangkan sayapnya ke seluruh wilayah Hindia Belanda, yang memberi dampak besar pada perkembangan Muhammadiyah di Indonesia.
Peran KH Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sangat signifikan, terutama dalam momen-momen penting pasca-Proklamasi Kemerdekaan. Beberapa murid beliau seperti Ki Bagus Hadikusumo, Kahar Muzakkir, dan Mr Kasman Singadimedja turut berperan aktif dalam menentukan arah negara yang baru merdeka. Mereka menorehkan kiprah yang tak terlupakan dalam mempengaruhi perjalanan politik Indonesia.
Setelah berjuang lebih dari sebelas tahun mengabdi kepada umat dan bangsa, KH Ahmad Dahlan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 23 Februari 1923. Perjuangan dan pengabdian beliau selama hidupnya tidak hanya tercatat dalam sejarah, tetapi juga meninggalkan pesan yang dalam bagi generasi penerus, khususnya bagi warga Muhammadiyah.
Di detik-detik terakhir hidupnya, KH Ahmad Dahlan menyampaikan pesan kepada umat Islam, “Kutitipkan Muhammadiyah kepadamu.” Pesan ini menjadi semangat yang terus menginspirasi, mengingatkan pentingnya menjaga dan mengembangkan Muhammadiyah sebagai organisasi yang berdiri dengan cita-cita luhur. Dia selalu mengingatkan agar Muhammadiyah dapat berkembang menjadi penerang dunia, bersama Aisyiyah yang menjadi ibu bagi dunia.
Pesan tersebut tidak hanya berhenti di Indonesia, namun telah meluas ke mancanegara. Kini, Muhammadiyah telah memperluas sayapnya di luar negeri, dengan berdirinya Muhammadiyah Australia College (MAC) di Australia dan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) di Malaysia. Hal ini menunjukkan bahwa pesan KH Ahmad Dahlan untuk menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi global telah terwujud.
Sebagai pelopor pembaruan Islam Indonesia, KH Ahmad Dahlan mengajarkan umat untuk selalu mengutamakan nilai-nilai kebaikan, kedamaian, dan persatuan dalam setiap langkah. Warisan beliau bukan hanya dalam bentuk organisasi, tetapi juga dalam semangat perubahan yang terus menyala hingga kini, menginspirasi umat Islam di berbagai belahan dunia.
Gambaran mengenai detik-detik terakhir KH Ahmad Dahlan di atas tersaji jelas seperti dikutip dari buku “Manusia di Panggung Sejarah: Pemikiran dan Gerakan Tokoh-Tokoh Islam” karya Kholid O Santosa.***