Oleh: Sudarman Supriyadi (Peminat Literasi, Politik, dan Sosial-Kegamaan)
BANDUNGMU.COM — Pemilihan umum, terutama pemilihan presiden, adalah momen krusial dalam sebuah negara demokratis.
Proses ini menentukan arah kebijakan, visi, dan kepemimpinan yang akan membentuk nasib bangsa untuk beberapa tahun ke depan.
Meski banyak elemen yang terlibat dalam kontestasi politik, satu elemen yang memiliki peran krusial dan mendasar adalah rakyat.
Rakyat, dalam konteks ini, bukan hanya sebagai pemilih. Namun, juga sebagai juri sejati yang memiliki tanggung jawab besar dalam menilai calon pemimpin dan memilih yang terbaik untuk masa depan negara.
Rakyat sebagai juri sejati bukanlah sekadar pemberi suara, melainkan penilai kritis yang memahami bahwa pemilihan presiden bukanlah sekadar pilihan pribadi.
Sebaliknya, ini adalah keputusan kolektif yang akan memengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat.
Tokoh-tokoh dunia yang telah menyuarakan pemikiran mereka tentang demokrasi dan peran rakyat dapat memberikan inspirasi dan pemahaman yang dalam mengenai tanggung jawab ini.
Salah satu tokoh dunia yang menginspirasi dalam konteks ini adalah Nelson Mandela.
Ia pernah menyampaikan, “A true leader is not someone who is blindly followed, but someone who guides others to see the path for themselves.” (Seorang pemimpin sejati bukanlah seseorang yang diikuti dengan buta, tetapi seseorang yang membimbing orang lain untuk melihat jalan bagi diri mereka sendiri).
Ungkapan ini mencerminkan pentingnya pemilihan yang bijak dan kritis dari rakyat, bukan sekadar pengikut buta.
Rakyat seharusnya melibatkan diri dalam proses pemilihan dengan sikap yang kritis dan berpikir rasional.
Mereka perlu melibatkan diri dalam pemahaman program-program dan visi calon presiden, serta menggali sejauh mungkin informasi mengenai rekam jejak dan integritas calon.
Tokoh lain yang dapat memberikan wawasan adalah Mahatma Gandhi, yang menyatakan, “You must be the change you want to see in the world.” (Kamu harus menjadi perubahan yang ingin kamu lihat di dunia).
Dengan memahami ini, rakyat diharapkan menjadi agen perubahan dengan memilih pemimpin yang memperjuangkan nilai-nilai dan perubahan yang diinginkan oleh masyarakat.
Proses pemilihan presiden seharusnya bukanlah ajang untuk sekadar menyatakan preferensi pribadi atau mendukung tanpa pertimbangan yang matang.
Rakyat sebagai juri sejati perlu memahami bahwa pilihan mereka memiliki dampak besar terhadap arah negara dan kesejahteraan bersama.
Jangan golput atau cuek kepada politik sebenci bagaimana pun kita. Ingat, setiap nasib rakyat dan bangsa Indonesia akan lebih banyak diputuskan lewat kerja-kerja politik.
Sebagai penutup, kutipan dari John F. Kennedy menggambarkan esensi demokrasi yang sejati, “Ask not what your country can do for you – ask what you can do for your country.” (Jangan bertanya apa yang negaramu bisa lakukan untukmu – tanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk negaramu).
Rakyat sebagai juri sejati diharapkan bertindak bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kepentingan bangsa dan generasi mendatang.***