BANDUNGMU.COM – Generasi milenial Indonesia harus bangga dengan batik. Jangan malah kalah dengan orang Korea yang bangga dengan batik. Ya baru-baru ini dua personel boyband asal Korea, Super Junior (Suju), Leetuk dan Yesung, tampil mengenakan kain batik khas Jawa Barat.
Usut punya usut, batik yang dikenakan Leetuk adalah hasil rancangan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berkolaborasi dengan Batik Komar. Beliau juga yang meminta personel Suju ini mengenakan batik tersebut.
Penampilan personel Suju mengenakan kain batik ini diunggah Ridwan Kamil media sosial pribadinya, baik instagram, twitter, maupun lainnya.
Tak ayal, unggahan Ridwan Kamil ini mendapat ribuan komentar dan puluhan ribu menyukai dari para nitizen.
Apresiasi dari APPBI
Unggahan Ridwan Kamil yang menampilkan personel Suju mendapat apresiasi dari Katua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) Komarudin Kudya.
Pengusaha batik Komar ini mengaku bangga atas inisiatif Ridwan Kamil yang telah mengnalkan batik Jawa Barat untuk dikenakan artis Korea.
“Gayung bersambut mulai awal Juni kebetulan saya juga diminta untuk mengajar di salah satu perguruan tinggi di Korea Ewha Womens Uni, berkaitan dengan dunia batik. Dengan demikian, ini sebuah terobosan yang sangat bagus agar batik digemari oleh kaum milineal,” ujar Komar seperti dikutip dari Galamedia, Senin 24 Mei 2021.
“Kalau artis Korea saja mau menggunakan batik, kenapa generasi bangsa Indonesia yang justru pemilik batik, enggan menggunakan batik?” tanya Komarudin.
Menurut Komarudin, cara berbusana biasanya akan ngehits bila sudah dikenakan atau dicontohkan oleh para selebriti, apalagi selebriti dunia seperti Suju.
“Budaya fesyen cenderung mengikuti trend fesyen dunia artis. Apalagi kini drakor (drama Korea) sangat diminati oleh warga indonesia,” tuturnya.
Ia pun menegaskan, jika baju batik rancangan Ridwan Kamil ini, kain batiknya buatan Batik Komar dengan nama motif Kujang Kencana.
Menurutnya, hal yang dilakukan Ridwan Kamil ini menjadi inspirasi memasarkan batik di tengah pandemi.
“Karena biasanya banyak yang meniru. Ttinggal ubah gaya desain fesyennya saja. Atau kita mengikuti gaya busananya,” katanya.
Diolah dari Galamedia.pikiran-rakyat.com