BANDUNGMU.COM, Bandung — Inovasi budi daya tanaman anggur di Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, tidak hanya memberi manfaat ekonomi tetapi juga berfungsi sebagai taman edukasi dan upaya untuk mengatasi masalah stunting, kemiskinan, serta pengangguran di wilayah tersebut.
Program ini diinisiasi oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ranting’s Anggur yang mulai mengembangkan budi daya anggur sejak tahun 2023. Nama Ranting’s Anggur merupakan singkatan dari rempug atasi stunting, kemiskinan, dan pengangguran.
Gapoktan Ranting’s Anggur memanfaatkan ruang terbuka seluas 600 meter persegi di RW 02 Kelurahan Mengger, yang juga merupakan bagian dari Buruan Sae, untuk menanam berbagai jenis anggur impor, seperti Jupiter dan Gospi.
Ketua Gapoktan, Rahmat M Nur, menjelaskan bahwa program ini berawal dari keinginan pihak kecamatan untuk mengatasi masalah-masalah sosial tersebut melalui budi daya anggur.
“Program ini bertujuan tidak hanya untuk menghasilkan anggur, tetapi juga untuk membagikan hasil panen kepada keluarga yang berisiko stunting sebagai tambahan gizi, serta menjual sebagian hasil panen untuk mendanai program pengentasan stunting,” ujar Rahmat seperti dikutip dari laman resmi Pemkot Bandung pada Sabtu (10/08/2024).
Saat ini, terdapat 10 kelompok tani yang tersebar di 4 kelurahan di Kecamatan Bandung Kidul yang mengelola budi daya anggur. Setiap pohon anggur dapat menghasilkan hingga 3 kilogram buah per panen, dengan total 30 pohon yang ditanam di Gapoktan ini.
Inisiatif ini telah menginspirasi warga setempat untuk menanam anggur di pekarangan rumah mereka sendiri. Nita, salah seorang warga RT 05 RW 02 Kelurahan Mengger, berbagi pengalamannya.
“Setelah mengikuti pelatihan dari kecamatan dan Gapoktan, saya mencoba menanam 4 pohon anggur di pekarangan rumah. Baru-baru ini, kami berhasil panen perdana sekitar 4 kilogram untuk konsumsi pribadi dan diberikan kepada tetangga,” tuturnya.
Camat Bandung Kidul, Budhi Rukmana, mengungkapkan bahwa selain bantuan bibit, warga juga menerima pelatihan terkait budi daya anggur. Ia menargetkan agar setiap RW di Kecamatan Bandung Kidul menanam minimal 100 pohon anggur. Hasil penjualan anggur diharapkan dapat digunakan untuk mendukung program pengentasan stunting, kemiskinan, dan pengangguran.
“Jika setiap RW menanam 100 pohon, hasil penjualan anggur dapat memberikan kontribusi signifikan untuk mengatasi masalah sosial. Oleh karena itu, kami sebut program ini sebagai Ranting’s Anggur,” jelas Budhi.
Dengan budi daya anggur yang terus berkembang, diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat, memberikan tambahan pendapatan, serta meningkatkan kualitas hidup di Kecamatan Bandung Kidul.