BANDUNGMU.COM, Bandung – Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Rosihon Anwar membuka secara resmi kegiatan sertifikasi pembimbing haji dan umrah profesional angkatan XX mandiri. Kegiatan ini digelar atas kerja sama antara Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Kanwil Kemenag Jawa Barat, Forum Komunikasi (FK) Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung.
Dalam sambutannya, Rosihon menyampaikan apresiasi terhadap FK dan Kanwil Kemenag Jawa Barat yang terus mempercayakan UIN Bandung sebagai mitra dalam pelaksanaan sertifikasi ini. “Ini menjadi kebanggaan bagi UIN Bandung yang telah banyak menyelenggarakan program sertifikasi haji dan umrah,” ujar Rosihon di acara yang berlangsung di Hotel Shakti, Kota Bandung, dari 15-22 Desember 2024.
Rosihon menekankan pentingnya peran para pembimbing haji dan umrah dalam membantu pemerintah memastikan jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan benar dan tenteram. “Haji merangkum berbagai aspek kehidupan, baik sosial, manajemen, maupun spiritual. Posisi pembimbing sangat sentral karena dapat meringankan dan membantu masalah yang dihadapi jemaah maupun negara,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rosihon berharap melalui sertifikasi ini, para pembimbing haji dan umrah dapat terus meningkatkan pemahaman, pengetahuan, serta keterampilan yang diperlukan. Ia juga berpesan agar para pembimbing menjalankan tugasnya dengan disiplin dan tidak tumpang tindih. “Penting untuk memastikan jemaah merasa tenteram, aman, dan mendapatkan pengalaman ibadah yang mabrur,” tambahnya.
Kegiatan yang diikuti oleh 115 peserta ini terdiri dari 33 perempuan dan 82 laki-laki yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Papua, Lampung, Batam, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (SAPUHI) Syam Resfiadi dalam sambutannya menekankan bahwa sertifikasi ini bukan sekadar rutinitas, tetapi bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembimbing.
Syam menegaskan bahwa kegiatan sertifikasi harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar tidak sia-sia. “Para pembimbing yang telah tersertifikasi diharapkan bisa berkontribusi lebih, dengan pemahaman agama dan pengalaman yang mendalam,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPP KBIHU Indonesia KH Sunidja menyampaikan bahwa sertifikasi kali ini menunjukkan peningkatan jumlah peserta perempuan yang signifikan. “Alhamdulillah, sejak pertama kali FK Jawa Barat mengadakan sertifikasi, sudah ada 1.600-an lulusan. Ini adalah komitmen kita bersama untuk terus meningkatkan pelayanan haji dan umrah,” ujarnya.
Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam turut hadir dan memberikan arahan kepada peserta. Ia berharap kegiatan ini dapat memperbaiki berbagai kekurangan dalam penyelenggaraan ibadah haji sebelumnya. “Pembimbing harus melaksanakan tugas sesuai prosedur, tanpa menambah atau mengurangi demi kepentingan pribadi. Ini penting demi pelayanan yang lebih baik,” tegasnya.
Sertifikasi pembimbing haji dan umrah ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas layanan ibadah haji di Indonesia. Dengan bekal pengetahuan, keterampilan, dan kedisiplinan yang diperoleh, para pembimbing diharapkan dapat menjalankan tugas secara profesional demi memastikan jemaah haji memperoleh pengalaman ibadah yang aman, tenteram, dan berkualitas.***