BANDUNGMU.COM – Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) seluruh sekolah di Kota Bandung secara bertahap mulai kembali diterapkan.
Menyambut kabar gembira ini, SD Muhammadiyah 3 Bandung menyatakan kesiapannya menggelar PTMT dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Hal itu disampaikan Kepala SD Muhammadiyah 3 Bandung melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Entoh Wahyu, S.Pd.I.
“Sebenarnya sejak Mei yang lalu SD Muhammadiyah 3 telah lolos monitoring dan evaluasi (monev) sekolah yang siap melaksanakan PTMT, bahkan sempat menyelenggarakan PTMT selama dua hari, yakni tanggal 7-8 Juni 2021. Namun, saat itu penyebaran covid-19 melonjak sehingga PTMT dihentikan lagi,” ujar Entoh, Kamis (09/09/2021).
Entoh menjelaskan, sebagai sekolah piloting (percontohan) yang mendapat penilayan layak melaksanakan PTMT, SD Muhammadiyah 3 Bandung terus melakukan persiapan untuk pelaksanaan PTMT.
Di antaranya revitalisasi sarana prasarana, penambahan perangkat penunjang protokol kesehatan, dan 5M. Kemudian koordinasi dengan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kota Bandung, Satgas Covid-19 Kecamatan, UPT Puskesmas Padasuka, Kapolsek Cibeunying Kidul, dan pihak lain yang terkait.
”Selain gencar melakukan sosialisasi protokol kesehatan, SD Muhammadiyah 3 juga merancang simulasi PTMT yang disampaikan kepada para siswa melalui orang tua,” tuturnya.
Entoh menyampaikan bahwa seluruh guru dan tenaga kependidikan di SD Muhammadiyah 3 Bandung 100% telah divaksin tahap satu dan dua.
Terkait persetujuan dari pihak orang tua, Entoh mengatakan, mereka yang mengisi angket persetujuan pelaksanaan PTMT mencapai lebih dari 90%.
“Sebagaimana panduan dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, pelaksanaan PTMT ini merupakan pembiasaan awal menuju normal baru atau adaptasi kebiasaan baru. Kasihan siswa kelas 2 sekarang, belum pernah mengikuti pembelajaran di sekolah karena sejak masuk di kelas 1 tahun lalu, langsung pembelajaran jaraj jauh atau PJJ,” tambah Entoh.
Berdasarkan Panduan Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung tentang pelaksanaan PTMT, sekolah dibatasi menyertakan siswa untuk sekolah piloting yang lolos tahap satu pada Mei 2021 lalu sebanyak 50% dari jumlah siswa pada setiap kelas.
”Durasi pembelajaran pun dibatasi maksimal dua jam, tanpa istirahat. Istirahat hanya dilakukan di kelas, untuk rehat dan memberikan kesempatan siswa makan dan minum bekal yang dibawa dari rumah. Setiap hari Tim Satgas dan PTMT sekolah melalui bidang humas akan memberikan laporan harian perkembangan dan kejadian Pelaksanaan PTMT kepada pihak terkait,” pungkasnya. (Ed/FK).