BANDUNGMU.COM – Hakikatnya meminta maaf atau memaafkan tidak harus menunggu momen Idulfitri karena hal itu bisa dilakukan kapan dan di mana saja.
Namun, sudah menjadi tradisi masyarakat muslim Indonesia bahwa akan lebih afdal kalau proses saling memaafkan dengan keluarga, teman, atau tetangga dilakukan saat Idulfitri tiba.
Memaafkan atau kita yang meminta maaf kepada orang lain ketika merasa melakukan kesalahan merupakan karakter orang-orang yang bertakwa. Takwa adalah derajat paling mulia dan tujuan utama semua muslim yang berpuasa Ramadan.
Itulah salah satu intisari yang mengemuka dalam pengajian bakda Idulfitri yang diselenggarakan Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah Sukajadi, Kota Bandung, Minggu 30 Mei 2021.
Pengajian yang dilaksanakan secara daring ini diikuti 97 peserta yang terdiri atas Pimpinan Ranting Muhammadiyah se-Sukajadi, organisasi otonom (ortom) tingkat cabang, Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah yang berada di bawah naungan PC Muhammadiyah Sukajadi, dan simpatisan.
Hadir secara virtual sebagai pembicara utama yakni Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed.
Dalam penyampaiannya, Prof. Mu’ti menjelaskan makna silaturahim, hikmah berpuasa, dan memaafkan sebagai penyempurna ketakwaan seorang muslim yang beriman.
“Memaafkan itu adalah perbuatan yang mendekatkan diri kita kepada derajat ketakwaan. Sejatinya karakter takwa ini harus tertanam pada diri semua orang muslim. Selain itu, ketakwaan juga bisa menghasilkan sebuah kepedulian seperti kepedulian memberi,” ujar Prof. Mu’ti.
Di sela-sela pengajian, Prof. Mu’ti juga memberikan informasi bahwa penghimpunan dana yang dilakukan oleh Muhammadiyah melalui Lazismu untuk support semakin meningkat.
”Pengelolaan dana kemanusiaan yang dilakukan oleh Muhammadiyah memiliki nilai audit berupa Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kata Ketua Pelaksana Pengajian, Usep Supriatna, S.Pd., mengatakan bahwa pengajian bakda Idulfitri ini merupakan penutupan dari rangkaian kegiatan selama Ramadan 1442.
”Rangkaian kegiatan Ramadan 1442 Hijriah terdiri atas sosialisasi himpunan putusan Tarjih XXXI oleh Dr. Dadang Syaripudin; pengajian qabla Ramadan tentang menjaga kualitas ibadah di kala pandemik oleh K.H. Miftah Faridl; pengajian Ramadan atau bisa disebut upgrading yang diisi oleh Prof. Sanusi Uwes, Prof. Asep Saepul Muhtadi, dan H. Suhada; kunjungan pini sepuh dan tokoh Muhammadiyah; serta ditutup dengan pengajian bakda Idulfitri 1442 Hijriah,”, ucap Usep.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukajadi, Dedi Jupardi, S.Pd. menambahkan bahwa pihaknya mencoba untuk menghadirkan beberapa program yang proporsional pada saat Ramadan.
”Selain itu, PC Muhammadiyah Sukajadi juga telah melakukan kegiatan spontanitas berupa galang dana untuk membantu saudara-saudara kita yang berada di Palestina,” kata Dedi.
Imam Sholehudin – Sekretaris Majelis Pustaka Informasi PC Muhammadiyah Sukajadi