PMB Uhamka
News

UM Bandung Gelar Sidang Komprehensif Mata Kuliah Khusus AI-Islam dan Kemuhammadiyahan

×

UM Bandung Gelar Sidang Komprehensif Mata Kuliah Khusus AI-Islam dan Kemuhammadiyahan

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM, Bandung – Sebanyak tujuh orang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) melaksanakan sidang komprehensif Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) pada 15 April 2021.

Bertempat di Aula UM Bandung, yang bertindak sebagai penguji dalam pelaksanaan sidang ini adalah dosen-dosen yang biasa mengajar mata kuliah AIK.

Materi yang diujikan kepada para mahasiswa peserta sidang di antaranya baca tulis Alquran, praktik ibadah, tauhid, akidah Islam, isu-isu strategis ateisme, sampai ke internalisai Islam dalam sains dan kewirausahnanya.

Kabag Kemahasiswaan dan AIK sekaligus dosen AIK UM Bandung Ace Somantri mengatakan, pelaksanaan sidang komprehensif AIK merupakan salah satu program akademik dalam sisi penguatan nilai akademik yang berdimensi keislaman khususnya kemuhammadiyahan.

Baca Juga:  Salut! Husnul Nasution, Mahasiswi UM Bandung Jadi Salah Satu Desainer di Fashion Show Produk WUBI 2021

”Proses sidang AIK itu untuk menguji sejauh mana kemampuan wawasan para mahasiswa yang akan lulus di Universitas Muhammadiyah Bandung khususnya wawasan tentang AIK,” ucap Ace.

Ace mengatakan sidang tersebut menjadi salah satu syarat yang perlu dilakukan oleh mahasiswa sebelum menghadapi sidang skripsi atau tugas akhir.

Ia berharap terhadap mahasiswa yang telah melaksanakan sidang AIK untuk tidak menjadikan momen ini sebagai targetan capaian lulusan ujian semata secara kuantitas, tetapi juga kualitas.

”Ini masih harus yang dilakukan oleh para alumni yaitu menjalankan gerakan dakwah amar makruf nahi munkar yang sudah ditentukan dan digariskan oleh persyarikatan Muhammadiyah,” lanjut Ace.

Baca Juga:  IKAJI Resmi Dideklarasikan, Dadang Kahmad: Ada Lima Peran Yang Bisa Dilakukan

Ace juga berpesan terhadap para mahasiswa yang sudah lulus agar bisa berkolaborasi dengan Muhammadiyah dalam berdakwah amar maruf nahi munkar di berbagai bidang. Misalnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sebagainya.

Sementara itu menurut penguji sidang AIK lain sekaligus Sekretaris LPM UM Bandung Syahril dalam proses AIK ke depan perlu adanya sinergi berbagai unsur.

Yakni seluruh kepala program studi (kaprodi) di UM Bandung bisa memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa AIK itu adalah mata kuliah yang sama dengan mata kuliah yang lainnya.

Baca Juga:  Enjang Tedi DPRD Jabar Harap Fasilitas Publik di Kabupaten Garut Ramah Disabilitas!

Menurut Syahril, hal tersebut perlu dilakukan karena ada beberapa mahasiswa uamh lebih mementingkan mata kuliah yang dikonsentrasikan dibandingkan dengan mata kuliah AIK.

”Mungkin dari pemikiran saya, mata kuliah AIK itu seakan-akan nomor dua dibandingkan dengan mata kuliah lainnya sehingga mereka tidak terlalu fokus,” ucap Syahril.

Syahril menyarankan agar unsur-unsur AIK ada pada setiap mata kuliah lainnya yang diambil oleh para mahasiswa agar terjadi integrasi.

”Bahwa mata kuliah AIK itu sama pentingnya dengan mata kuliah yang lain, kalau sudah dilakukan seperti itu, tidak mungkin mahasiswa menjawab pertanyaan agak meraba-raba,” pungkas Syahril.***(FK)

PMB Uhamka
buku