BANDUNGMU.COM, Rejomulyo — Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Rejomulyo, Metro Selatan, Kota Metro, kembali mengadakan kajian rutin pada Selasa, 10 September 2024, pukul 19.45 WIB. Acara ini berlangsung di kediaman Hi Ismail dengan menghadirkan Ustaz Abdullah Munib sebagai pembicara yang membahas tema “Tafsir Al-Quran Surah Al-Masad.”
Dalam kajiannya, Ustaz Abdullah Munib mengulas berbagai hikmah dan pelajaran dari surah Al-Masad atau Al-Lahab. Salah satu poin utama yang disampaikannya adalah mengenai hukuman yang akan diterima Abu Lahab dan istrinya di neraka, sebagaimana yang digambarkan dalam surah ini.
Surah Al-Masad menegaskan bahwa hukuman tersebut merupakan balasan bagi perilaku mereka yang menentang dan menyakiti Rasulullah SAW. Selain itu, Ustaz Abdullah Munib juga menyoroti peringatan keras yang terkandung dalam surah ini mengenai siksaan neraka.
“Surah ini mengingatkan kita akan betapa kerasnya siksaan di neraka bagi orang-orang yang zalim,” jelasnya. Surah ini juga memberikan pelajaran bahwa setiap tindakan kezaliman pasti akan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Ustaz Abdullah Munib juga menjelaskan makna kata “Al-Lahab,” yang dalam ayat ketiga merujuk pada gejolak api. Ia kemudian mengulas lebih lanjut tentang ancaman balasan dari Allah SWT terhadap Abu Lahab dan istrinya karena perbuatan mereka terhadap Rasulullah SAW. Surah ini juga dikenal dengan nama lain, Al-Masad, yang diambil dari ayat terakhir yang berbunyi “ḥablun min masad” (tali dari sabut).
Acara ini diikuti oleh sekitar 50 peserta yang antusias dalam mengikuti kajian. Ketua PRM Rejomulyo Hi Ismail dalam sambutannya menyatakan rasa bangga dan syukur atas bertambahnya kader dan mubalig muda yang bergabung setelah Musyawarah Ranting PRM Rejomulyo. “Dengan banyaknya kader muda yang bergabung, kita berharap dapat lebih aktif dalam menyebarkan dakwah dan ilmu agama,” ujar Hi Ismail.
Hi Mukilan, salah satu tokoh Muhammadiyah, juga memberikan sambutan kepada Anton Tri Pambudi, anggota Pleno PCM Bantul Metro Selatan sekaligus Pembina PRM Rejomulyo. Ia menjelaskan bahwa kajian ini telah berlangsung sejak tahun 2002 yang berarti sudah berjalan selama 22 tahun.
“Ini adalah bukti nyata komitmen kita dalam menyebarkan dakwah dan memperdalam ilmu agama. Semoga kajian ini terus berlanjut dan membawa manfaat besar bagi kita semua,” ucap Hi Mukilan.
Kajian rutin ini diharapkan dapat terus menjadi sarana bagi masyarakat untuk memperdalam pemahaman mereka tentang Al-Qur’an dan ajaran Islam. Dengan adanya kajian seperti ini, diharapkan nilai-nilai Islam dapat terus ditanamkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.***(MPI PCM BMS DSP)