UMBandung
Edukasi

Analisis Geologi Gempa Bumi Cianjur

×

Analisis Geologi Gempa Bumi Cianjur

Sebarkan artikel ini
Kondisi rumah di Cianjur yang rusak akibat terdampak gempa bumi pada Senin 22 November 2022 (Foto: kemenkopmk.go.id).

BANDUNGMU.COM, Cianjur — Gempa bumi yang terjadi di Cianjur sangat memilukan dan membuat semua masyarakat Indonesia berduka. Banyak masyarakat menjadi korban.

Seperti apa analisis geologi terkait gempa di Cianjur ini? Simak ulasan berikut yang bandungmu.com kutip dari laman resmi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Informasi gempa bumi

Gempa bumi terjadi pada Senin 21 November 2022 pukul 13:21:10 WIB. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi, dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km.

Baca Juga:  Sekali lagi, BBM Adalah Milik Rakyat

Berdasarkan informasi dari The United States Geological Survey (USGS), Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 107,095 BT dan 6,853 LS dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km.

Sementara menurut data Geo Forschungs Zentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 107,05 BT dan 6,89 LS dengan magnitudo M5,5 pada kedalaman 10 km.

Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi

Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang, hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara Gunung Gede.

Wilayah tersebut secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, dan tuff) dan aluvial sungai. Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.

Baca Juga:  Pesan Ayahanda Dadang Kahmad untuk Konten Kreator Muhammadiyah

Endapan kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated), dan memperkuat efek guncangan sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu, pada morfologi perbukitan juga bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif.

Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya dan lokasinya berada pada bagian timur laut zona sesar Cimandiri.

Baca Juga:  Muhammadiyah Peduli Bencana

Dampak gempa bumi

Kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan terjadinya bencana berupa korban jiwa, luka-luka, kerusakan bangunan, dan gerakan tanah di wilayah Cianjur.

Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan pada wilayah sekitar lokasi pusat gempa bumi di Cianjur pada skala V-VI MMI (Modified Mercalli Intensity).

Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.***

_____

Editor: FA

PMB UM Bandung