BANDUNGMU.COM, Bandung — Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses mengadakan Kuliah Umum bertajuk ”Psychology in Practice” pada Selasa 28 Mei 2024.
Acara yang berlangsung di Ruang Selasar lantai dua UM Bandung itu, dihadiri oleh Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora UM Bandung, Ketua Prodi Psikologi, dan para mahasiswa prodi Psikologi.
Ketua Pelaksana Rika Dwi Agustiningsih mengatakan bahwa kuliah umum ini dilaksanakan dalam rangka memberikan wawasan kepada para mahasiswa seputar praktik psikologi di lapangan.
”Acara ini bisa memberikan wawasan kepada para mahasiswa bahwa psikologi dalam praktisnya itu tidak serumit konsep yang dipelajari waktu perkuliahan di kampus,” ucap Rika.
Rika juga mengatakan bahwa kuliah umum ini juga memberikan wawasan kepada para mahasiswa seputar pekerjaan dalam bidang psikologi yang tidak hanya di dunia pendidikan ataupun industri.
”Jadi, mahasiswa akan memiliki wawasan seputar turunan dari ilmu psikologi yang nantinya mereka akan terapkan ketika bersentuhan langsung dengan masyarakat,” jelas Rika.
Rika mengungkapkan acara seperti ini sangat banyak memberikan manfaat. Oleh karena itu, ia berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan setiap semester sebagai bentuk implementasi kerja sama dengan pihak eksternal kampus.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa kita selenggarakan setiap semester agar wawasan mahasiswa semakin luas dan mereka dapat memahami praktik di bidang psikologi dengan lebih baik,” tandas Rika.
Pengukuran psikologi
Sementara itu, hadir CEO Faxtor Indonesia Anjar Kartaputra sebagai narasumber. Dirinya banyak menjelaskan kepada para mahasiswa seputar pengembangan pengukuran psikologi atau yang biasa disebut psikometri.
Menurutnya, para mahasiswa perlu terus mengembangkan alat ukur psikologi terbaik bagi masyarakat. ”Sebagai insan psikologi, kita harus berjuang dalam mengembangkan alat ukur psikologi terbaik kepada masyarakat,” kata Anjar.
Anjar juga menjelaskan bahwa bidang keilmuan tersebut menjadi salah satu kontribusi bagi mahasiswa dalam dunia psikologi. ”Jadi, tidak hanya menjadi Human Resources Development atau psikolog, para mahasiswa juga bisa berkontribusi dalam dunia psikologi melalui bidang keilmuan pengukuran psikologi,” terang Anjar.
Kompetensi budaya
Selain Anjar, hadir pula Founder & Academic Directress Montessori Haus Asia Rosalynn Tamara sebagai narasumber. Rosalynn menjelaskan seputar penerapan kompetensi budaya bagi perkembangan anak.
Ia menjelaskan bahwa kompetensi budaya adalah kemampuan yang memungkinkan anak untuk saling menghargai dalam perbedaan budaya.
”Kita berharap bahwa saat anak mengetahui keberagaman, seperti hewan, tumbuhan, lokasi, maupun waktu, mereka bisa menjadi pribadi yang memiliki budaya yang baik,” ungkap Rosalynn.
Dalam mencapai kemampuan itu, kata Rosalynn, perlu ada lingkungan yang mendukung dan role model yang memiliki kematangan emosional baik bagi anak.
”Semoga kegiatan ini menjadi pencerahan dan pengetahuan bagi mahasiswa UM Bandung yang nantinya akan mengampu satu posisi sebagai orang tua ataupun guru,” kata Rosalynn.
Di samping kuliah umum, pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan nota kerja sama antara UM Bandung dengan Faxtor Indonesia dan Montessori Haus Asia. Acara berlangsung dengan khidmat dan meriah. Banyak peserta kuliah umum yang bertanya dan berdiskusi dengan para narasumber.***(FK)