BANDUNGMU.COM — Apa saja hal-hal yang bisa membatalkan puasa Ramadhan kita? Berikut uraiannya.
Kesatu, mmemasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui mulut atau hidung, seperti menelan makanan, minum air, atau obat, atau juga beristinsyak (memasukkan air ke hidung saat berwuduk) yang kebablasan sehingga air masuk ke dalam perut.
Kedua, muntah dengan sengaja. Ketiga, mengalami haid bagi wanita ketika sedang puasa. Keempat, berhubungan badan (hubungan seksual).
Kelima, keluarnya mani dengan sengaja (onani) atau masturbasi, atau kaluarnya mani karena berciuman atau bercumbu.
Namun, ciuman atau pelukan yang tidak menyebabkan basah atau keluarnya mani sehingga tidak membatalkan puasa.
Ini sesuai dengan hadis Nabi SAW dari Aisyah bahwa ia berkata, “Nabi SAW mencium ketika berpuasa dan berpelukan ketika beruasa, tetapi beliau adalah orang yang paling mampu mengendalikan birahinya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Begitu pula dalam hadis riwayat Umar Ibn Khattab.
“Pada suatu hari aku merasa birahi, lalu aku mencium (istriku), lalu aku datang kepada Nabi SAW dan mengatakan, ‘Aku hari ini telah melakukan hal yang gawat. Aku mencium istriku ketika sedang puasa.’ Lalu Nabi SAW balik bertanya, ‘Bagaimana kalau engkau berkumur-kumur dengan air ketika puasa?’ Aku menjawab, ‘Tidak apa-apa.’ Lalu Nabi SAW menimpali, ‘Kalau begitu kenapa bertanya’?” (HR Abu Dawud dan Ahmad).
Kalau melihat dan mahami hadis ini, itu artinya berciuman pada siang hari di bulan Ramadhan tidak membatalkan puasa, tetapi dengan catatan penting yang harus dipahami.
Keluarnya mani dengan tidak sengaja, seperti keluar mani karena saling pandang atau saling bersentuhan antara lawan jenis secara tidak sengaja atau keluarnya mani karena menghayal, tidak membatalkan puasa.
Termasuk hal yang tidak membatalkan puasa adalah keluarnya mani karena mimpi basah. Ini sudah menjadi ijmak para fukaha.
Imam An Nawawi menegasakan, “Apabila seseorang bermimpi basah, menurut ijmak para ulama, tidak batal puasanya.”
Kalau sekiranya kita takut kebablasan atau tergoda lebih dalam dengan pasangan, di bulan Ramadhan, lebih baik kita menyibukan diri dengan hal-hal yang lebih positif. Namun tentu bukan berarti cuek kepada pasangan.***