Oleh: Ace Somantri, dosen UM Bandung
BANDUNGMU.COM, Bandung – Innalillaahi wa innailaihi raaji’un. Penuh sesak napas tetiba menghentak ketika mendapat informasi dalam media sosial bahwa terjadi gempa cukup besar menimpa Turki. Gempa berkekuatan 7.8 magnitudo ini memorakporandakan gedung bertingkat. Tercatat 1.600 lebih meninggal dunia dan 11.000-an orang luka berat dan ringan akibat tertimpa reruntuhan gedung dan material lainnya.
Ya Allah ya Rabb, hanya kepada-Mu kami memohon agar peristiwa ini menjadi ibrah dan pengingat akan kekuasaan-Mu bahwa tidak ada manusia di muka bumi ini yang memiliki kekuatan kecuali kekuatan-Mu.
Guncangan gempa bagi kami sebagian besar menganggap sebuah musibah bencana yang datang dari-Mu. Sebagian lagi itu sebuah peringatan keras kepada manusia yang sombong dan takabur. Ada juga sebagian yang lain memandang peristiwa tersebut sebagai bentuk kasih sayang-Mu untuk menuntun manusia agar tetap beriman dan menjalankan syariat Islam secara kaffah.
Ribuan jiwa melayang dalam sekejap mata merupakan sesuatu yang mustahil bagi manusia di muka bumi ini jikalau dilakukan oleh manusia tanpa ada tanda-tanda yang dirasakan oleh pancaindera manusia. Secanggih apa pun peralatan hari ini belum mampu menangkal gempa bumi. Sekalipun ada, itu baru sebatas mengurangi, bukan mencegahnya.
Dahsyat kekuasan-Mu telah memberi ilmu dan pengetahuan melalui peristiwa tersebut. Maha Suci Allah SWT yang telah menjaga dan menyelamatkan sebagian makhluk-Nya. Alhamdulillah bagi kita yang masih diberikan jatah untuk menghirup udara segar dan merasakan nikmat akan berfungsinya seluruh pancaindera.
Tanpa harus mengabaikan saudara dan sahabat kita yang saat ini mengalami trauma akibat bencana gempa, yakin sekali dari peristiwa tersebut bagi warga masyarakat, bangsa, dan negara, para pemimpinnya benar-benar beriman kepada-Nya dan di balik peristiwa tersebut akan mendapatkan hikmah luar biasa. Pada dasarnya Allah SWT pemberi kasih sayang yang tidak ada yang tiada tanding.
Bagi para korban meninggal semoga mereka berstatus mati syahid yang mendapatkan kebaikan di alam berikutnya. Bagi korban luka-luka berat ataupun ringan tetap bersabar dan bertahan. Semoga lukanya lekas sembuh kembali. Sementara bagi sanak familii yang ditinggal beberapa anggota keluarganya menjadi korban meninggal senatiasa diberikan kesabaran dan ketawakalan.
Peristiwa gempa bukan bentuk kebencian Sang Pencipta alam, melainkan hal itu terjadi secara tiba-tiba merupakan bentuk hak alami jagat raya. Hanya doa kami panjatkan, memohon kepada Ilahi Rabbi, segala hal yang terjadi menjadi pengingat dan kifarat terhadap dosa-dosa kami yang diperbuat disadari atau tanpa disadari.
Saudara kita seiman, hentakan jiwa yang terkoyak tak mampu menahan guncangan alam dalam bentuk gempa. Tanpa disadari tiba-tiba beberapa bangunan megah roboh seketika dan dilanjut suara jeritan terdengar di mana-mana. Mereka kesakitan. Namun, beberapa saat kemudian jeritan menghilang.
Yang terlihat ambruknya gedung bertingkat, berserakan serpihan, dan reruntuhan benda-benda dari gedung tinggi dan gedung berlantai dasar yang hancur akibat dari getaran gempa bumi. Hati pilu siapa pun yang melihat kondisi dan situasi beberapa saat setelah gempa.
Bangunan bertingkat-tingkat sangat kokoh tidak mampu menahan getaran besar sehingga memorakporandakan gedung-gedung megah nan mewah. Faktanya getaran gempa dapat terasa hingga ke negara tetangga, Suriah, bahkan mengalami hal sama, gempanya merobohkan gedung-gedung di sana.
Turki sebagai negara yang memiliki sejarah panjang dalam memperluas teritori melalui dakwah. Terkenal dalam layar televisi asal mula Turki Usmani, film serial dalam sinema “Ertugrul”, sedikit memberi wawasan terbuka terkait hal ihwal pada masa kejayaannya yang sangat disegani oleh beberapa negara atau suku bangsa sekitarnya.
Sejak sinema tersebut laris manis kemudian disusul sinema berikutnya, yaitu “Kurulus Osman” yang menggambarkan sosok anak muda kritis nan cerdik dan pemberani. Gayanya yang khas dan mencolok sehingga menampilkan sosok generasi muda yang memimpin gerakan perlawanan kaum imprealis Romawi akan menjadi kunci lahirnya Turki Usmani. Dia adalah anak salah satu anak dari Ertugrul.
Dalam cerita sinema berseri tersebut, akhirnya membuat para penikmat sinema besutan dari para seniman Turki, akhirnya Istanbul dan Anatolia semakin terkenal, khususnya di kalangan muslim Indonesia. Bahkan, semakin terkenal tempat wisata warga asing untuk berkunjung ke “Cappadocia” yang laris manis inspirasi dari sinema televisi digital berjudul “Layangan Putus” karya seniman Indonesia. Lengkaplah magnet Turki menjadi salah satu negara tujuan wisatawan dari Indonesia.
Kaget kemudian disusul menyedihkan, sejak mengetahui peristiwa dalam berita online, tanpa ragu jariku menyentuh handphone bertanya pada sahabatku yang menjadi Ketua PCIM Turki, “Bagaimana situasi dan kondisi di sana, apakah ada warga persyarikatan yang jadi korban?” Jawabnya, “Alhamdulillah pada selamat.” Semoga warga persyarikatan dan warga Indonesia yang tinggal di TurkI benar-benar selamat. Amin.***