UMBandung
Islampedia

Dua Amal Saleh Menutup Ramadan: Muhasabah dan Kontinu

×

Dua Amal Saleh Menutup Ramadan: Muhasabah dan Kontinu

Sebarkan artikel ini

BANDUNGMU.COM – Ramadan tinggal tersisa empat hari lagi. Waktu-waktu yang tersisa didorong oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti untuk digunakan memperbanyak ibadah dan bermuhasabah.

“Saatnya kita melakukan muhasabah. Sejauh mana kualitas kita berpuasa. Apakah tarawih kita sudah ada yang bolong? Apakah tadarus kita sudah sampai juz 24 atau mungkin yang lebih bersemangat lagi mungkin sudah ada yang khatam 1-2 kali?,” tanya Mu’ti dalam Kajian Iktikaf Ramadan Kampus UAD, beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.

Muhasabah itu, menurut Mu’ti, terutama pada aspek pemahaman reflektif dan kontekstual terhadap pesan-pesan Al-Qur’an.

Jika pun tidak sempat khatam tilawah hingga 30 juz, bagi Mu’ti tak mengapa asalkan rutin melakukan perenungan terhadap ayat per ayat Al-Qur’an.

“Bagi kita warga persyarikatan yang terpenting bukan berapa banyak ayat Al-Qur’an dan juz yang telah kita baca, tetapi yang lebih penting dari itu adalah bagaimana kita ini membaca Al-Qur’an, kemudian memahami isinya dan mengamalkan isi dari Al-Qur’an itu. Menurut saya, ini yang jauh lebih penting sebagai bagian dari komitmen kita bersama-sama,” pesannya.

Baca Juga:  Tentang Covid-19, Tidak Usah Berpikir Terlalu Jauh, Ikuti Saja Petunjuk PP Muhammadiyah

Ketersinambungan amal saleh termasuk muhasabah ini, menurut Mu’ti, adalah hal yang utama dalam Islam daripada beramal dalam jumlah besar, namun tidak konsisten.

“Karena itu dawamul ibadah jauh lebih penting, yaitu kontinu, karena dalam hadis disebut ibadah yang tebaik adalah yang konsisten meskipun sedikit,” tutur Mu’ti.

“Jadi tak usah khawatir meskipun belum khatam, tetapi sepanjang kita terus membaca Al-Qur’an, lalu kita pahami isinya dan kita usahakan untuk mengamalkannya, itulah makna tadarus Al-Qur’an sejati, makna dari tilawatul Qur’an yang sejati, makna dari tadarus Qur’an yang hakiki,” pungkas Mu’ti.

PMB UM Bandung