BANDUNGMU.COM – Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang kian pesat, Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) Herry Suhardiyanto mengatakan masyarakat perlu mempersiapkan diri dengan minimal punya empat kemampuan.
Bila empat kemahiran tersebut tak dimiliki, khususnya generasi muda, maka mereka akan kelabakan dengan perkembangan yang terjadi.
Lalu, kemampuan apa yang harus dimiliki masyarakat agar tidak terkaget-kaget terhadap kian pesatnya teknologi? Di antaranya kreativitas, kemampuan memimpin, kecakapan berkomunikasi, dan mampu berinovasi.
”Ilmu dan pengetahuan itu sangat penting. Kita juga harus punya future skill atau keterampilan yang berguna di masa yang akan datang,” kata Herry.
Persiapan diri yang sangat penting itu, menurut Herry, untuk bekal seseorang membuat perubahan-perubahan yang signifikan.
Hal itu disampaikan Herry saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara seminar nasional “Digitalisasi Penyiaran untuk Menumbuhkan Industri Kreatif Nasional” dalam rangka memperingati Hari Penyiaran Nasional yang dilaksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung, Kamis (31/03/2022).
Pertama, kreativitas. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan bermakna. Andai kita tidak bisa menghasilkan sesuatu yang baru dan signifikan, kita akan dipinggirkan oleh perkembangan yang cepat berubah.
Selain itu, atas berkembangnya dunia teknologi saat ini siapa pun mesti bersyukur dan dapat memanfaatkannya dengan maksimal. ”Kita harus berperan di dalamnya,” katanya.
Kedua, kemampuan memimpin. Tanpa kemampuan memimpin, ucap mantan rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) dua periode tersebut, seseorang akan kesulitan dalam melakukan perubahan.
Ketiga, kemampuan berkomunikasi, salah satunya untuk menangkal berita hoaks yang saat ini menyebar sangat masif. Dan itu, kata Herry, merupakan persoalan komunikasi.
”Kemahiran komunikasi ini penting. Oleh karena itu, mari kita produksi narasi-narasi yang baik dan mencerahkan,” ungkap pria kelahiran Banjarnegara itu.
Keempat, inovasi. Terkait inovasi, rektor berharap UM Bandung yang punya tagline Islamic Technopreneurial University, bisa dengan cepat mewujudkan hal tersebut.
Dijelaskan Herry, negara-negara yang basis ekonominya sudah kuat, salah satu cirinya adalah mampu berinovasi.
“Mudah-mudahan dengan demikian juga industri kreatif nasional, antara lain dalam bidang telekomunikasi dan juga penyiaran digital, dapat berkembang secara baik dan menjadi penting,” tandas Herry.
TV Analog Siap Bermigrasi ke TV Digital
Sementara itu, Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, menyoroti langkah pemerintah menyiapkan beralihnya TV analog ke TV digital.
Agung mengatakan bahwa TV digital akan dimulai oleh pemerintah dalam hal ini oleh Kominfo pada 30 April 2022. Kemudian berakhir pada 02 November 2022.
“Semua TV akan beralih ke digital. 30 April dan berakhir 02 November 2022. Nah, apa perbedaannya dengan TV analog? Pertama, kualitas gambar lebih jernih. Tidak ada noice. Kedua, jumlah TV akan semakin banyak,” katanya.
“Kenapa semakin banyak? Karena frekuensinya itu diringkas. Jadi, kita menggunakan 700 MHz. Satu frekuensi itu bisa dua belas televisi. Nah kalau dulu TV analog itu satu frekuensi satu TV. Tapi, di digital satu frekuensi bisa dua belas TV. Artinya, nanti TV semakin lama akan semakin banyak,” ungkapnya.
Ia berharap, TV yang semakin banyak tersebut program siarannya akan tersegmentasi. Misalnya, TV khusus anak, TV khusus perempuan, TV khusus olahraga.
“Jadi, di era digital ini televisi kita akan luar biasa dan ini semuanya free alias tidak berbayar,” tandasnya.****(Cecep/Feri)