UMBandung
Islampedia

Hakikat dan Syarat Ibadah Haji

×

Hakikat dan Syarat Ibadah Haji

Sebarkan artikel ini
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad saat menjadi pembicara dalam "Catatan Akhir Pekan" TvMu (Foto: Youtube TvMu Channel)

BANDUNGMU.COM, Bandung – Ketua Pimpina Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan dari 5 rukun Islam, ibadah haji merupakan satu-satunya fondasi yang diwajibkan dengan persyaratan istitha’ah (kemampuan).

“Kalau syahadat, salat, puasa, dan zakat itu tidak disebutkan manistatha’a ilaihi sabiila, artinya yang sanggup. Namun, kalau haji adalah mereka yang sanggup. Siapa yang mampu untuk pergi di jalannya, mampu apakah di jalannya aman, biayanya ada, baik di jalan maupun bekal di sana,” jelas Dadang seperti dikutip dari program ”Catatan Akhir Pekan” TvMu.

Lantas Dadang mengutip surah Ali Imran ayat 97, wa lillaahi ‘alan-nasi hijjul-baiti manistathaa’a ilaihi sabiilaa, atas nama Allah bagi manusia yang sanggup untuk berhaji.

Baca Juga:  Sebanyak 221 Sekolah Muhammadiyah Sudah Mendaftar Olympicad 2024

Dadang menuturkan mampu itu ialah badannya kuat, biaya dan bekalnya cukup, lalu perjalanannya sedang baik, tidak dalam keadaan perang. Hal tersebut menurut Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Bandung ini harus dipertimbangkan dalam ibadah haji.

Lafaz wa man kafara fa innallaaha ghaniyyun anil-‘aalamin sebagai lanjutan ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa barang siapa yang mengingkari (kewajiban haji), sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Sebuah ironi

Dadang menyampaikan ada sedikit ironi yang terjadi zaman sekarang ketika ada orang yang sudah bisa dan mampu menunaikan ibadah haji, tetapi mereka tidak melaksanakannya.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hajj ayat 12 yang artinya bahwa berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.

Baca Juga:  Hukum Mendatangi Dukun

Dadang menjelaskan bahwa dalam surah ini dengan jelas Allah SWT menyeru kepada manusia untuk mengerjakan haji. Jika dekat, mereka bisa dengan berjalan kaki atau bisa menggunakan unta. Untuk saat ini konteknya mereka bisa menggunakan kapal laut dan terlebih pesawat terbang.

Dadang menjelaskan saat ini orang berbondong-bondong pergi ke Baitullah dengan segala usaha. “Seperti salah satu kader Muhammadiyah dari Jawa Tengah yang menunaikan ibadah haji pada 2022 menggunakan sepeda dan menempuh perjalanan berbulan-bulan,” jelasnya.

Baca Juga:  Bulan Suci Ramadhan Jadi Momentum Perkuat dan Pertebal Iman

Siapkan bekal

Ia berpesan kepada umat Islam yang berniat menunaikan rukun Islam ke-5 ini untuk mempersiapkan bekal sebaik-baiknya. Baik bekal materi, fisik, kesehatan, dan sebagainya.

“Para calon jemaah haji, baik yang terdaftar tahun ini maupun tahun yang akan datang, bersiap-siaplah, peliharalah kesehatan dari sekarang, kumpulkan bekal untuk di sana. Bekal paling bagus itu bekal takwa, iman, dan akhlak supaya nanti datang ke sana dalam keadaan yang baik,” pesannya.

Terakhir Dadang mengapresiasi pemerintah Indonesia sebagai penyelenggara ibadah haji. Meskipun demikian, ia menegaskan penting ada keterlibatan swasta untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan tetap diawasi oleh pemerintah.***(MPAF)

__

Sumber: FA

PMB UM Bandung