PMB Uhamka
Islampedia

Seperti Ini Tata Cara Salat Tahajud Yang Rasulullah Contohkan

×

Seperti Ini Tata Cara Salat Tahajud Yang Rasulullah Contohkan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi beribadah (Istockphoto)

BANDUNGMU.COM, Bandung — Salat lail atau yang lebih sering disebut dengan salat tahajud pada dasarnya sama dengan salat tarawih, berdasarkan pada cara pelaksanaannya, yaitu salat sunah pada malam hari yang dikerjakan setelah salat isya.

Hanya istilah salat tarawih digunakan untuk salat lail yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadhan. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Al-Bukhari.

Dari Abu Salamah bin Abdur Rahman (diriwayatkan) bahwa dia bertanya kepada Aisyah, “Bagaimana tata cara salat Nabi SAW pada bulan Ramadhan?” Aisyah menjawab, “Beliau salat (sunah qiyamul–lail) pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya, kemudian beliau salat lagi empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya, kemudian beliau salat tiga rakaat.” (HR Al-Bukhari).

Menilik hadis di atas, dapat dipahami bahwa Rasulullah SAW tidak pernah menambah rakaat salat malam melebihi dari sebelas rakaat, baik di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan. Adapun tata cara pelaksanaannya yaitu dengan empat rakaat salam, empat rakaat salam, dan diakhiri dengan witir tiga rakaat.

Baca Juga:  Jangan Terlewat, Inilah 7 Amalan Pada 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah

Namun, selain dengan cara tersebut, terdapat beberapa formasi lain pada rakaat salat malam, antara lain sebagaimana disebutkan pada hadis berikut:

Dari Aisyah (diriwayatkan) ia berkata, “Rasulullah SAW melakukan salat antara isya dan subuh sebanyak sebelas rakaat. Beliau mengucapkan salam pada setiap dua rakaat dan melakukan witir dengan satu rakaat.” (HR Ad-Darimi).

Dari hadis tersebut dapat diketahui bahwa Rasulullah SAW mengerjakan salat malam berjumlah sebelas rakaat dengan cara dua rakaat salam, dua rakaat salam hingga berjumlah sepuluh rakaat dan diakhiri witir satu rakaat. Istilah salat tahajud berasal dari firman Allah SWT dalam Al-Quran surah Al-Isra (17) ayat 79.

Baca Juga:  Mencintai Hamba Allah

Tata cara tahajud

  1. Waktu pelaksanaannya adalah setelah salat isya sampai sebelum waktu shubuh (berdasarkan HR Al-Bukhari dan Muslim). Namun, yang paling baik adalah pada sepertiga akhir malam (berdasarkan HR Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
  2. Salat tahajud boleh dikerjakan secara berjamaah (berdasarkan HR Muslim) dan boleh juga dilakukan sendirian.
  3. Diawali dengan salat iftitah dua rakaat (berdasarkan HR Muslim, Ahmad, dan Abu Daud).
  4. Sebelum membaca Al-Fatihah pada rakaat pertama, membaca doa iftitah: “Subhaanallaahi dzil-malakuuti wal-jabaruuti wal-kibriyaa’i wal ‘adzamah”. Artinya: “Mahasuci Allah, Dzat yang memiliki kerajaan, kekuasaan, kebesaran, dan keagungan.”
  5. Hanya membaca surah Al-Fatihah (tidak membaca surat lain) pada tiap rakaat (berdasarkan HR Abu Daud). Adapun bacaan lainnya seperti bacaan rukuk, iktidal, sujud, dan lainnya sama seperti salat biasa.
  6. Salat iftitah boleh dilakukan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri (berdasarkan HR At-Thabrani).
  7. Setelah salat iftitah, melaksanakan salat sebelas rakaat. Beberapa hadis Nabi SAW menjelaskan bahwa salat tahajud bisa dilaksanakan dengan berbagai cara, di antaranya (1) melaksanakan empat rakaat + empat rakaat + tiga rakaat (4 + 4 + 3 = 11 rakaat) (berdasarkan HR Al-Bukhari), atau (2) dua rakaat iftitah + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + satu rakaat (2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 1 = 13 rakaat) (berdasarkan HR Muslim).
  8. Pada salat witir, hendaknya membaca surah Al-A’la setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama, surat Al-Kafirun pada rakaat kedua, dan Al-Ikhlas pada rakaat yang ketiga. Setelah salam, sambil duduk membaca: “Subhanal-malikil-qudduus.” (3x), lalu membaca: “Rabbil-malaaikati war-ruuh” (berdasarkan HR Al-Baihaqi, At-Thabrani, dan Daruqutni, hadis ini dikuatkan oleh Iraqi).
  9. Membaca doa.
Baca Juga:  Ini 3 Keutamaan Puasa Syawal

Salat tahajud merupakan ibadah sunah utama yang sudah Rasulullah contohkan, praktekkan, dan ajarkan kepada umatnya. Jadi, kapan terakhir kita salat tahajud?***

___

Sumber: muhammadiyah.or.id

Editor: FA

PMB Uhamka