BANDUNGMU.COM – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UM Bandung periode 2022-2023 akhirnya resmi dilantik pada Senin (15/08/2022) lalu.
Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung. Hadir dalam acara itu Wakil Dekan FAI UM Bandung, Kaprodi dan para dosen KPI UM Bandung, serta sekretaris LPPAIK UM Bandung.
Wakil Dekan FAI UM Bandung Cecep Taufikurrohman MA PhD mengatakan aktivitas keorganisasian sangat penting menjadi penompang bagi kesuksesan program studi.
”Saya berharap agar IMM jadi teladan dalam mewujudkan kehidupan yang islami bernafas Muhammadiyah di UM Bandung,” ucap pria yang akrab disapa Buya Cecep.
Ia menjelaskan, Muhammadiyah mendirikan IMM sebagai media dakwah Muhammadiyah bagi mahasiswa serta sebagai sarana dalam menyiapkan kader persyarikatan.
”Oleh karena itu, bagi mahasiswa pantaskanlah diri sebagai kader persyarikatan yang tangguh,” tuturnya.
Trifungsi Kader
Sementara itu, Sekretaris LPPAIK UM Bandung Rovi Husnaini MAg mengatakan, terdapat trifungsi kader, di antaranya kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa.
”Teman-teman yang dilantik, pada dasarnya baru masuk pintu gerbang sebagai kader persyarikatan,” katanya.
Pada kegiatan itu pula, IMM KPI UM Bandung mengadakan rapat kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Sebagian para kader IMM KPI nantinya akan mengikuti Darul Arqam Dasar Fakultas Sosial dan Humaniora.
Kader pelanjut
Secara terpisah, dosen UM Bandung Sopaat Rahmet Selamet MHum atau akrab disapa Kang Sopaat berpesan kepada kader IMM bahwa mereka adalah pelanjut generasi dan cita-cita perjuangan Muhammadiyah.
“Bahkan kader paling strategis untuk mewujudkan cita-cita Muhammadiyah. Pasalnya, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam berkarakter intelektual kunci penerusnya ada di kalangan generasi terdidik, terutama mahasiswanya,” ungkap Kang Sopaat.
Sebagai Kader Muhammadiyah, tutur Kang Sopaat, kader IMM jangan lupakan karakter Muhammadiyah, yakni kukuh dalam keyakinan, cerdik berpikir, dan arif bijaksana dalam bersikap.
Dengan karakter khas berjiwa moderat, tidak kaku, kasar, keras, atau saklek-saklekan. Tidak hitam putih dalam menilai sesuatu.
Kang Sopaat berpesan khususnya untuk kader PK IMM Komunikasi Penyiaran Islam UM Bandung agar menjadi kader IMM yang mampu tampil berdakwah dengan konten yang menyajikan syiar Islam yang menggembirakan dan mencerdaskan.
“Termasuk juga kader IMM harus mampu menampilkan sikap simpati dan tertarik secara rela serta memberikan solusi atas problem umat dan bangsa sesuai dengan cakupan lingkup geraknya,” tandasnya.***(Firman Katon)