PMB Uhamka
Islampedia

Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Agama Adalah Kunci Keberhasilan Muhammadiyah

×

Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Agama Adalah Kunci Keberhasilan Muhammadiyah

Sebarkan artikel ini
Foto: Youtube TVMU Channel.

BANDUNGMU.COM, Bandung — Muhammadiyah sebagai gerakan amal yang berlandaskan pada Al-Quran dan Sunnah diharapkan mampu memberikan dampak signifikan pada empat aspek utama bagi warganya.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad menjelaskan bahwa empat aspek tersebut meliputi keagamaan yang kokoh, penghargaan terhadap ilmu pengetahuan, kemanusiaan yang tinggi, dan spiritualitas yang mendalam.

Al-Quran dan Sunnah sebagai landasan utama kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai landasan ideologis. Misalnya seperti Muqaddimah Anggaran Dasar (AD), Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM), Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), dan Risalah Islam Berkemajuan.

Baca Juga:  Kader Muhammadiyah Harus Produktif Lahirkan Karya Cemerlang

“Lima dokumen ini menjadi rujukan ideologis bagi kita dalam menjalankan gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, termasuk dalam Amal Usaha Muhammadiyah (AUM),” ungkap Dadang seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah pada Senin (26/08/2024).

Ketua Badan Pembina Harian UM Bandung ini menambahkan bahwa landasan ideologis tersebut dijadikan panduan bagi gerakan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan utama, yaitu terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Menurutnya, jika warga Persyarikatan Muhammadiyah mempelajari dokumen-dokumen ideologis tersebut dengan serius, maka akan terbentuk pola pemikiran yang khas pada setiap individu, seperti tidak memisahkan antara ilmu pengetahuan dan agama.

Baca Juga:  Perbedaan Rukyatul Hilal, Imkan Rukyat, dan Wujudul Hilal

Ilmu yang dimiliki oleh warga Persyarikatan juga harus tercermin dalam perilaku sehari-hari, mengingat banyak orang berilmu tinggi namun perilakunya tidak mencerminkan nilai-nilai agama. “Banyak orang yang memiliki gelar kiai, ustaz, profesor, tetapi tidak mencerminkan dirinya sebagai orang yang beragama,” kata Dadang.

Selain itu, warga Persyarikatan yang mengikuti landasan ideologis Muhammadiyah seharusnya berpikiran maju, kritis, inovatif, dan berorientasi ke depan. Mereka juga diharapkan memiliki semangat kedermawanan yang tinggi. Sikap dermawan dan kebiasaan beramal inilah yang menjadi kunci kelangsungan hidup Muhammadiyah sejak 1912 hingga sekarang.***

PMB Uhamka